dc.description.abstract | Kendala dalam pengembangan ubi kayu adalah kurang tersedianya bibit bermutu pada saat tanam, biaya transportasi bibit mahal, dan bibit ubi kayu memerlukan ruangan yang luas untuk penyimpanan. Kebutuhan bibit ubi kayu untuk budidaya secara monokultur adalah 10 000-15 000 stek per ha. Bahan tanam (bibit) yang umum digunakan yaitu stek batang panjang sekitar 20 cm dengan jumlah mata tunas ± 12-15 mata. Jika satu batang ubi kayu dengan ukuran 1-2 m digunakan untuk bibit, akan diperoleh 5-10 stek dan untuk 1 ha lahan dengan kebutuhan bibit 10 000 stek per ha memerlukan 1 000 sampai 2 000 batang untuk bahan stek. Sehingga akan memerlukan bahan tanam yang banyak untuk suatu luasan lahan, biaya transportasi bibit mahal, serta ruang untuk penyimpanan bibit juga harus luas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penghematan penggunaan stek, dengan memperpendek ukuran atau mengurangi jumlah mata tunas. Namun penghematan stek tersebut harus tetap mampu menghasilkan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi. Diduga kendala dalam penggunaan stek pendek diantaranya kehilangan cadangan bahan makanan akan lebih cepat sehingga daya tumbuh pada stek yang pendek akan lebih kecil dan jumlah tunas yang tumbuh pada stek akan lebih sedikit, sehingga memberikan lebih sedikit pilihan dalam pemilihan 2 tunas terbaik. | en |