Analisis willingness to accept masyarakat terhadap tempat pembuangan akhir sampah bantargebang dengan pendekatan contingent valuation method (kasus Kelurahan Udik Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi)
Abstract
Penduduk dengan segala aktivitasnya merupakan salah satu komponen penting dalam permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang sangat terkait dengan aktivitas penduduk adalah sampah. Berdasarkan data Dinas kebersihan DKI Jakarta tahun 2005, setiap hari sampah di Jakarta telah mencapai 25. 687 m3 atau setara dengan 6.000 ton. Seluruh sampah yang dihasilkan wilayah DKI Jakarta dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantargebang Bekasi yang memiliki luasan tanah sebesar 108 hektar. Karena setiap harinya sekitar 6.000 ton sampah di buang ke TPA sampah Bantargebang, maka di tempat tersebut terdapat gunungan sampah yang tingginya mencapai 25 meter. Gunungan sampah ini telah menghasilkan kerugian sosial yang tidak kecil bagi warga sekitar TPA Sampah.