Konvergensi inflasi dan faktor-faktor yang memengaruhi: studi empiris di negara-negara Asean+6
Abstract
ASEAN (Association of South East Asia Nations) merupakan organisasi regional kawasan Asia tenggara yang memantapkan perannya dalam mewujudkan integrasi ekonomi Asia. Hal ini ditandai oleh banyaknya kerjasama ekonomi dan politik yang tidak hanya melibatkan negara-negara anggota ASEAN saja, namun telah memperluas kerjasama dengan negara-negara besar di Asia timur seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu, pada East Asia Summit (EAS) kedua yang diselenggarakan pada 15 Januari 2007 di Cebu dengan partisipasi negaranegara ASEAN, termasuk Cina, Jepang, Korea, Australia, India, dan New Zealand, telah sepakat untuk memperkuat kerjasama ekonomi yang terbentuk dalam ASEAN+6 (Kawai, 2007). Keseriusan ASEAN untuk membentuk integrasi ekonomi di kawasan Asia juga diwujudkan dalam percepatan pembentukan ASEAN Economic Community (AEC) yang semula dijadwalkan tahun 2020 menjadi tahun 2015. Namun, untuk mencapai integrasi secara menyeluruh yang berakhir dengan pembentukan mata uang tunggal (Optimum Currency Area), terdapat kriteria konvergensi (Convergence Criteria) yang terdiri atas berbagai indikator perekonomian yang harus dipenuhi oleh masing-masing negara. Indikator-indikator perekonomian tersebut antara lain tingkat inflasi, tingkat fluktuasi nilai tukar, dan nilai suku bunga.