Show simple item record

dc.contributor.advisorAziz, Sandra Arifin
dc.contributor.authorLestari, Sri Ayu Dwi
dc.date.accessioned2011-09-08T03:22:15Z
dc.date.available2011-09-08T03:22:15Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49921
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik dan dekomposer terhadap pertumbuhan dan produksi hasil kedelai (Glycine max (L.) Merrill) yang diusahakan secara organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor pada bulan Desember 2010 sampai April 2011. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) Faktorial dengan dua faktor. Penelitian ini terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 27 satuan percobaan ditambah dengan 3 petak sebagai kontrol (perlakuan bahan organik jerami padi dan tanpa dekomposer). Faktor pertama adalah 3 jenis bahan organik, yaitu : pupuk kandang ayam, jerami padi, dan Tithonia diversifolia. Faktor kedua adalah 3 jenis dekomposer, yaitu : cairan pupuk kandang ayam, cairan pupuk kandang ayam & Tithonia diversifolia, dan pupuk hayati. Seluruh data penelitian diolah dengan sidik ragam menggunakan program SAS 6.12. Pada pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 dan 1%. Khusus untuk melihat perbandingan antara kontrol dengan ketiga perlakuan lainnya, dilakukan uji lanjut t-Dunnett. Benih kedelai yang digunakan adalah benih kedelai varietas Wilis. Bahan organik, dekomposer, kapur, dan abu sekam diaplikasikan satu bulan sebelum penanaman kedelai. Kedelai ditanam dengan jarak tanam 25 cm x 10 cm dan 1 benih/lubang. Penanaman tanaman penghambat organisme pengganggu tanaman (POPT) Tagetes erecta dan serai juga dilakukan bersamaan dengan kedelai. Ketiga dekomposer diaplikasikan lagi pada saat 3 MST. Dilakukan penyemprotan dengan pestisida nabati setiap minggu sejak 5 hingga 12 MST. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah benih tumbuh; jumlah cabang 3, 5, 7, 9, 11 MST, dan jumlah cabang produktif; jumlah daun tetrafoliet dan pentafoliet; indeks luas daun 7 dan 9 MST; bobot basah dan kering tajuk; bobot basah dan kering akar; bobot basah dan kering bintil akar; intensitas serangan hama dan keparahan penyakit; jumlah polong hampa; bobot kering biji petak bersih; serta produktivitas. Produktivitas kedelai nyata tertinggi didapatkan dari penambahan pupuk kandang ayam sebesar 1.00 ton/ha, sedangkan produktivitas kedelai dengan penambahan Tithonia diversifolia dan jerami padi sebesar 0.85 dan 0.73 ton/ha. Hasil uji lanjut t-Dunnett antara perbandingan tiga perlakuan bahan organik dengan kontrol pada komponen produksi nyata lebih tinggi hanya pada peubah jumlah polong hampa untuk aplikasi pupuk kandang ayam. Peubah intensitas serangan hama 8 MST dan intensitas keparahan penyakit pada aplikasi kontrol memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan tiga perlakuan lainnya Penambahan cairan pupuk kandang ayam menyebabkan jumlah cabang 3 MST lebih tinggi 3.3 dan 6.9% dibandingkan dengan yang mendapat cairan pupuk kandang ayam & Tithonia diversifolia dan pupuk hayati. Selain itu, perlakuan cairan pupuk kandang ayam juga menyebabkan laju asimilasi bersih 7-9 MST rata-rata 180.00 dan 268.42% lebih tinggi daripada dua perlakuan lainnya. Pengaruh dekomposer cairan pupuk kandang ayam juga mampu meningkatkan jumlah daun tetrafoliet (2.0 dan 4.2%) dan pentafoliet (5.2 dan 10.2%) lebih tinggi dibandingkan dengan dua dekomposer lainnya. Bobot kering biji petak bersih pada dekomposer pupuk hayati lebih tinggi 1.25% dibandingkan dengan cairan pupuk kandang ayam dan 8.21% lebih tinggi daripada cairan pupuk kandang ayam & Tithonia diversifolia. Aplikasi dekomposer pupuk hayati memberikan produktivitas kedelai tertinggi jika dibandingkan dengan dekomposer cairan pupuk kandang ayam dan cairan pupuk kandang ayam & Tithonia diversifolia, dengan nilai berturut-turut 0.89, 0.88, dan 0.82 ton/ha. Perlakuan kontrol memberikan hasil yang lebih tinggi pada komponen produksi jumlah tanaman panen, bobot kering biji petak bersih (7.5 m2), dan produktivitas (0.98 ton/ha) jika dibandingkan dengan perlakuan cairan pupuk kandang ayam, cairan pupuk kandang ayam & Tithonia diversifolia, dan pupuk hayati.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Bahan Organik Dan Jenis Dekomposer Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record