Show simple item record

dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorJumro, Kalimatul
dc.date.accessioned2011-09-08T02:35:27Z
dc.date.available2011-09-08T02:35:27Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49889
dc.description.abstractPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk mempelajari pengaruh residu pemupukan organik dan varietas terhadap produktivitas kedelai pada musim tanam ke-dua dengan budidaya jenuh air secara organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011. Penelitian menggunakan rancangan percobaan RKLT-Split Plot (petak terpisah) sebanyak tiga ulangan dengan pemupukan sebagai petak utama dan varietas sebagai anak petak. Penelitian menggunakan benih kedelai varietas Wilis (berbiji kecil) dan Anjasmoro (berbiji besar). Perlakuan dosis pupuk organik yang digunakan sebanyak 50% dari dosis musim tanam sebelumnya yaitu 5 ton pupuk kandang ayam, 2.1 ton biomass Centrocema pubescens, dan 2.1 ton biomass Tithonia diversifolia per hektar. Masing-masing perlakuan tersebut diberi pemupukan dasar sebanyak 5 ton pupuk kandang ayam, 1 ton arang sekam dan 1 ton dolomit per hektar. Teknik budidaya jenuh air (BJA) yang diterapkan adalah pemberian air irigasi sejak 4 MST hingga 1 minggu sebelum panen dengan ketinggian 5 cm dari permukaan tanah. Saluran air berada di luar anak petak dengan lebar 30 cm dan dalam 20 cm. Tanaman yang dijenuhi biasanya mengalami klorosis, oleh karena itu diberikan pemupukan tambahan melalui daun. Pemupukan tambahan dengan pupuk kandang ayam cair diberikan melalui penyemprotan dengan dosis 1 L pupuk kandang ayam cair per 10 L air saat tanaman kedelai berumur 4 MST pada hari ke 3, 5 dan 7 setelah pemberian air irigasi. Penanaman benih dilakukan pada alur pupuk dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Sebelum ditanam, benih diberi inokulum sebanyak 6.25 g rhizoplus/kg benih. Tagetas erecta dan tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) digunakan sebagai tanaman penghambat organisme pengganggu tanaman (OPT) pengganti pestisida kimia. ii Hasil percobaan menunjukkan bahwa residu pupuk organik (Tithonia diversifolia, pupuk kandang ayam, dan Centrocema pubescens) berpengaruh nyata pada bobot basah daun, bobot kering biji dan jumlah polong isi. Kedelai varietas Wilis dan Anjasmoro menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada tinggi tanaman pada 2-7 MST, jumlah daun trifoleat pada 4-8 MST, bobot basah daun, kadar K daun, serapan N P K daun, bobot 100 butir biji kering, bobot kering akar pada 14 MST dan jumlah polong isi. Namun, interaksi antara residu pupuk organik dan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh komponen pertumbuhan dan produksi kedelai yang diamati. Produktivitas kedelai dengan perlakuan pemupukan Tithonia diversifolia, pupuk kandang ayam, dan Centrocema pubescens berturut-turut adalah 2.43, 2.37, dan 2.42 ton/ha. Produktivitas kedelai dengan penggunaan varietas Wilis dan Anjasmoro berturut-turut adalah 2.38 dan 2.43 ton/ha.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Residu Pupuk Organik Terhadap Produktivitas Dua Varietas Kedelai Dengan Budidaya Jenuh Air Secara Organiken


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record