| dc.description.abstract | Indonesia sebagai suatu negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi perikanan yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sektor perikanan Indonesia dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu perikanan laut dan perikanan darat yang didalamnya terdapat usaha penangkapan ikan dan budidaya perikanan. Salah satu komoditas unggulan budidaya yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Budidaya lele dumbo mencakup kegiatan pembenihan, pendederan dan pembesaran. Kegiatan pembesaran adalah kegiatan pemeliharaan lele untuk mencapai ukuran konsumsi. CV Jumbo Bintang Lestari merupakan suatu perusahaan perikanan di Kabupaten Bogor yang sedang menjalankan usaha pembesaran lele dumbo yang memiliki pangsa pasar di Jabodetabek. CV Jumbo Bintang Lestari saat ini memasok lele ukuran konsumsi hingga 6-7 ton per hari ke pasar Jabodetabek. Harga penjualan lele dumbo masih tergolong rendah sementara biaya yang digunakan selama pembesaran cukup tinggi. Hal ini menyebabkan pendapatan yang diterima oleh CV Jumbo Bintang Lestari menjadi rendah. Tingginya biaya yang dikeluarkan dapat disebabkan oleh penggunaan input-input produksi yang kurang efisien. Seperti penggunaan faktor produksi pupuk, probiotik, dan kapur serta padat tebar yang tidak terkontrol. Hal tersebut menyebabkan perlu adanya analisis penerimaan, pengeluaran serta pendapatan dari hasil usaha pembesaran tersebut. Untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan oleh usaha pembesaran tersebut maka dibutuhkan studi mengenai efisiensi produksi. | en |