Show simple item record

dc.contributor.authorTjahjadi, Marsheilla
dc.date.accessioned2011-07-06T03:20:31Z
dc.date.available2011-07-06T03:20:31Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47145
dc.description.abstractKarang lunak belakangan ini mendapat perhatian serius dari para ahli biokimia karena senyawa bioaktif yang dihasilkan sangat bermanfaat terutama dalam dunia kesehatan, diantaranya dapat digunakan untuk anti peradangan, anti bakteri dan anti jamur serta anti kanker. Saat ini pemanfaatan karang lunak untuk memperoleh senyawa bioaktif dilakukan dengan mengambil langsung dari alam sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan penurunan populasi karang lunak. Kegiatan budidaya dengan metode fragmentasi yaitu suatu metode yang memanfaatkan kemampuan karang lunak untuk memperbanyak koloni secara aseksual dari potongan atau patahan koloni, merupakan usaha penyediaan karang lunak di alam. Karang lunak Lobophytum termasuk karang lunak yang memiliki potensi senyawa bioaktif, oleh sebab itu dilakukan kegiatan budidaya Lobophytum strictum. Penelitian mengenai reproduksi seksual karang lunak hasil fragmentasi dengan mengamati perkembangan gametnya perlu dilakukan guna menunjang pengembangan budidaya Lobophytum strictum. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perkembangan gamet terhadap fase bulan Qomariyah pada karang lunak Lobophytum strictum non fragmentasi dan fragmentasi dan mengkaji pengaruh fragmentasi dan kedalaman lokasi fragmentasi terhadap reproduksi seksual karang lunak Lobophytum strictum. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei dan bulan Juli 2009 saat umur fragmentasi mencapai 8 dan 10 bulan berdasarkan fase bulan Qomariyah. Setiap pengambilan sampel diwakili dengan 3 cabang koloni yang diambil secara acak dari koloni karang lunak non fragmentasi dan hasil fragmentasi pada kedalaman 3 dan 12 meter. Pembuatan preparat histologis dari sampel karang lunak dilakukan dengan metode parafin, kemudian jaringan karang lunak dipotong dengan ketebalan ± 5μm dan diwarnai dengan pewarna ganda Hematoksilin Eosin (Gunarso, 1989 dan Kiernan, 1990). Pengamatan preparat histologi dilakukan dengan mengamati tahap perkembangan oosit, jumlah rata-rata oosit per lapang pandang, dan diameter oosit. Data jumlah rata-rata oosit kemudian dianalisis secara statistik dengan uji-F dan uji-t pada selang kepercayaan 95%.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian perkembangan oosit karang lunak Lobophytum strictum non fragmentasi dan fragmentasi buatan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribuen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record