Show simple item record

dc.contributor.authorTriana, Nani
dc.date.accessioned2011-07-06T01:59:10Z
dc.date.available2011-07-06T01:59:10Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47088
dc.description.abstractlkan kuniran (Mullidae) termasuk dalam kelompok ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis dan tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia, salah satunya di perairan teluk Jakarta. Ikan kuniran merupakan hasil tangkapan sampingan yang diolah menjadi terasi, ikan asin, pakan udang dan ikan, serta dijadikan makanan olahan seperti otak-otak. Walaupun bukan merupakan tangkapan utama, namun ikan kuniran selalu tertangkap oleh para nelayan dan tidak jarang pula pada ikan-ikan kecil serta ikan yang matang gonad juga ikut tertangkap. Akibat tangkapan secara terus menerus menyebabkan populasi ikan kuniran mulai menurun yang ditunjukkan dengan ikan yang matang gonad ketika berumur muda. Oleh karena itu diperlukan kajian mengenai biologi reproduksi yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan di Teluk Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010. Lokasi pengambilan ikan contoh adalah di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kalibaru, Jakarta Utara. Ikan contoh diambil dengan selang waktu 2 minggu sekali, dimana sekali pengambilan ikan contoh sebanyak 100 ekor. Total ikan contoh yang diambil selama penelitian adalah 800 ekor untuk analisis hubungan panjang-berat dan 400 ekor untuk analisis aspek reproduksi, yang meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, faktor kondisi, fekunditas, dan diameter telur yang dianalisis di laboratorium Biologi Makro I. Sebaran ikan kuniran berkisar antara 96-175 mm. Rata-rata faktor kondisi ikan kuniran jantan adalah 1,0480-1,1053 sedangkan faktor kondisi ikan kuniran betina adalah 0,8527-0,9989. Pola pertumbuhan ikan kuniran baik jantan maupun betina bersifat allometrik negatif. Proporsi kelamin antara ikan jantan dengan ikan betina adalah 1:1,5. Berdasarkan tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad, diduga waktu pemijahan ikan kuniran pada bulan September dimana ukuran pertama kali matang gonad berdasarkan selang kelas panjang untuk ikan kuniran jantan sebesar 144-151 mm sedangkan ikan kuniran betina sebesar 136-143 mm. Nilai rata-rata fekunditas terbesar terdapat pada bulan September yang merupakan waktu pemijahan bagi ikan kuniran. Berdasarkan pola penyebaran diameter telur, ikan kuniran memiliki tipe pemijahan total spawning. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian mengenai biologi reproduksi dilakukan selama 1 tahun dengan jumlah contoh yang lebih banyak. Perlu juga adanya data sekunder mengenai jumlah hasil tangkapan ikan kuniran, jumlah nelayan, serta jumlah armada penangkapan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk kegiatan upaya pengelolaan berupa pengaturan musim penangkapan, daerah penangkapan, serta pengaturan upaya penangkapan. Hal tersebut untuk menjamin kelestarian sumberdaya ikan kuniran.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePola pertumbuhan dan biologi reproduksi ikan kuniran (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) di perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utaraen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record