Show simple item record

dc.contributor.authorNadler, Faridh
dc.date.accessioned2011-07-06T01:38:00Z
dc.date.available2011-07-06T01:38:00Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47077
dc.description.abstractPangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke merupakan tempat pendaratan ikan pelagis, demersal dan ikan karang. Hasil tangkapan yang dominan dan merupakan ikan ekonomis penting yang didaratkan di PPI Muara Angke ialah jenis ikan pelagis, seperti ikan kembung, lemuru, selar, tembang, tenggiri dan tongkol. Hasil tangkapan yang terus meningkat dapat menyebabkan ketersediaan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting dapat menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi pengelolaan perikanan ikan pelagis ekonomis penting yang didaratkan di PPI Muara Angke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke, Jakarta utara pada kurun waktu 2005-2009. Komponen-komponen yang dikaji meliputi input (sumberdaya ikan, alat tangkap dan daerah penangkapan), proses yakni pengaruh operasi penangkapan dan musim serta output berupa kecenderungan hasil tangkapan, yang diharapkan dapat membantu merumuskan suatu kebijakan pengelolaan yang berdasarkan pendekatan ketersediaan sumberdaya. Penelitian ini dilaksanakan di PPI Muara Angke, Jakarta Utara, pada kurun waktu Januari 2010 sampai Maret 2010. Analisis yang dilakukan berupa analisis deskripstif dari seluruh komponen perikanan yang ada. Secara umum hasil tangkapan ikan pelagis ekonomis penting selama kurun waktu 5 tahun 2005-2009 mengalami fluktuasi. Fluktuasi tersebut dikarenakan pengaruh dari sumberdaya yang tersedia, alat tangkap yang digunakan beragam yakni purse seine, gillnet dan jaring cumi (bagan perahu), daerah penangkapan yang beragam, antara lain Kepulauan Seribu, Laut Natuna, Kepulauan Masalembu, Bawean, Karimun Jawa, Perairan Bangka, Belitung, Lampung, Pulau Damar, Indramayu, Selat Karimata, Selat Makasar, Kalimantan, dan Merauke serta faktor lingkungan seperti musim, bulan terang bulan gelap, dan juga keterampilan nelayan dalam penggunaan alat tangkap. Berdasarkan hal ini, implementasi kebijakan yang diperlukan hendaknya mengacu kepada pengklasifikasian output berdasarkan alat tangkap dan daerah penangkapan yang lebih jelas dan dapat dirumuskan rencana pengelolaan yang lebih baik dengan pendekatan kehati-hatian sehingga peningkatan hasil tangkapan yang terjadi tidak menyebabkan overfishing.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectPPI Muara Angkeen
dc.subjectikan pelagis ekonomis pentingen
dc.subjectpengelolaan sumberdaya perikananen
dc.titleKeragaan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke, Jakarta Utara pada kurun waktu 2005-2009en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record