Show simple item record

dc.contributor.authorHasanah, Sulvi Mulkiyah
dc.date.accessioned2011-06-14T06:21:12Z
dc.date.available2011-06-14T06:21:12Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46372
dc.description.abstractMikrosfer dapat digunakan sebagai sistem pembawa obat. Mikrosfer dibuat dari polipaduan antara poli(asam laktat) (PLA) dan polikaprolakton (PCL) dengan nisbah 9:1. Mikrosfer dibuat dengan metode emulsifikasi: PLA dan PCL dilarutkan dalam pelarut atsiri (diklorometana) lalu diemulsikan dan didispersikan ke dalam pelarut lain (air) sehingga terbentuk mikrosfer.Ukuran dan keseragaman mikrosfer dipengaruhi oleh kecepatan putar dan waktu emulsifikasi. Poli(vinil alkohol) (PVA) digunakan sebagai pengemulsi pada pembuatan mikrosfer polipaduan (PLA dengan PCL). Besarnya konsentrasi PVA yang ditambahkan memengaruhi stabilitas emulsi tersebut sehingga memengaruhi keseragaman ukuran mikrosfer yang didapatkan. Penggunaaan waktu emulsi 90 menit dan kecepatan putar 900 rpm meningkatkan keseragaman dan ukuran mikrosfer yang dihasilkan semakin kecil. Mikrosfer yang dihasilkan seluruhnya berukuran kurang dari 50 μm. PVA 2,50% mampu menghasilkan mikrosfer berukuran kurang dari 1 μm dengan persentase terbanyak, yakni sebesar 44,10% dan 55,90% sisanya berukuran 24-39 μm. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi PVA 2,50% tidak hanya menghasilkan mikrosfer yang berukuran kecil, tetapi juga relatif seragam.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleOptimasi pembuatan mikrosfer polipaduan poliasamlaktat dengan polikaprolaktonen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record