dc.description.abstract | Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu dan obat. Khasiat temulawak dalam menyembuhkan berbagai penyakit terutama disebabkan oleh adanya senyawa kurkuminoid. Bermacam-macam perlakuan digunakan dalam mengoptimalkan ekstraksi kurkuminoid yang terdapat dalam temulawak. Dalam penelitian ini, temulawak direfluks dalam etanol dengan nisbah bahan baku terhadap pelarut 1:4, 1:6, dan 1:8 selama 1, 2, 3, dan 4 jam dengan pemanasan pada suhu 35, 45, dan 55 °C. Setelah itu, ekstrak dipekatkan dengan penguap putar pada suhu 40 °C dan diukur kadar kurkuminoidnya. Nilai kadar kurkuminoid optimum diperoleh pada suhu 35 °C, nisbah bahan baku-pelarut 1:4.8799, dan waktu ekstraksi 1.4 jam. Hasil validasi kadar kurkuminoid dalam ekstrak etanol temulawak dengan metode permukaan respons adalah 19.8815% sementara dengan spektrofotometri sinar tampak diperoleh kadar kurkuminoid sebesar 20.3%. | en |