Show simple item record

dc.contributor.authorKusumawati, Tyas
dc.date.accessioned2011-06-10T01:35:16Z
dc.date.available2011-06-10T01:35:16Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46227
dc.description.abstractLimbah penyamakan kulit mengandung kromium dalam konsentrasi tinggi. Pengolahan limbah untuk mengurangi kromium terbuang dilakukan melalui pengendapan dalam kondisi basa. Akan tetapi, proses ini masih menyisakan konsentrasi kromium di atas baku mutu sehingga limbah perlu diproses lebih lanjut melalui jerapan dengan metode lapik tetap menggunakan zeolit alam. Zeolit diketahui berongga, luas permukaan besar, kapasitas tukar kation tinggi, dan bernilai ekonomis sehingga banyak digunakan sebagai penjerap. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh ukuran butir zeolit (+20–32, +32–40, dan +40–60 mesh), laju alir (5, 8, dan 11 mL/menit), dan tinggi lapik zeolit (3.7, 6.5, dan 10 cm) terhadap kapasitas jerapan dan efisiensi kolom, pengaruh pH dan waktu pemeraman pada proses pengendapan limbah, serta jerapan filtrat hasil pengendapan limbah dalam kolom zeolit. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas jerapan dan efisiensi kolom tertinggi didapat pada ukuran butir +40–60 mesh, laju alir 5 mL/menit, dan tinggi lapik zeolit 10 cm. Pengendapan limbah penyamakan kulit dengan penambahan NaOH dilakukan pada pH 9 dan waktu pemeraman 4 jam. Filtrat hasil pengendapan limbah dijerap dalam kolom yang berisi 60 gram zeolit berukuran +20–32 mesh, tinggi lapik 30 cm, dan laju alir 5 mL/menit yang menghasilkan kapasitas jerapan saat C/Co 0.5 adalah 0.05 mg kromium/g zeolit.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectKromium penyamakan kuliten
dc.titleJerapan kromium limbah penyemakan kulit oleh zeolit Cikembar dengan melalui lapik tetapen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record