Analisis preferensi konsumen terhadap wewangian deterjen
Abstract
Deterjen merupakan produk perawatan dan pembersih anti bakteri pada pakaian. Banyaknya jenis deterjen yang beredar dip asaran membuat perusahaan berusaha untuk mempertahankan pelanggan dengan mengetahui sasaran pemasaran, dan memberikan nilai tambah baru pada deterjen. Salah satu cara yang dilakukan adalah memberikan wewangian pada deterjen. Wangi yang dapat diterima konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kesukaan terhadap wangi, perasaan/kesan yang timbul saat mencium wangi, dan merek yang sesuai untuk produk. Untuk menggambarkan segmentasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu produk dilakukan analisis korespondensi, analisis ini dinyatakan sebagai metode atau teknik untuk memperoleh cara penyajian simultan terbaik, dan juga dapat melihat keterkaitan antar peubah. Dari 10 produk yang dievaluasi, produk yang paling disukai adalah produk H40 dan diikuti oleh produk H41. Pada umumnya produk dapat dipasarkan pada kelas sosial ekonomi B dan C, dan kelompok usia yang berkisar antara 25-35 tahun dengan pendidikan SLTA. Produk kode H42, H45, H46, H44 dan H8 memiliki karakteristik wangi yang menimbulkan perasaan /kesan negatif. Produk kode H40, H43, H49 dan H41 memiliki karakteristik wangi yang menimbulkan perasaan/kesan positif, sementara produk kode H47 memiliki karakteristik tersendiri.