Capital inflow faktor-faktor yang mempengaruhi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Abstract
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan suatu negara. Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerintah membutuhkan modal yang cukup. Adanya keterbatasan modal dalam negeri menyebabkan pemerintah harus meningkatkan jumlah modal dari luar negeri. Peningkatan jumlah tersebut dapat dilakukan dengan menarik investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri. Di sisi lain, pemerintah harus melakukan kebijakan pengawasan terhadap jumlah aliran modal masuk tersebut untuk mempertahankan keseimbangan internal. Adanya kenaikan laju pertumbuhan modal yang cepat dapat mengurangi kebutuhan terhadap modal asing dan meningkatkan pendapatan nasional. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capital inflow di Indonesia, (2) untuk mengetahui pengaruh capital inflow terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan model persamaan simultan yang terdiri dari persamaan capital inflow dan persamaan pertumbuhan ekonomi. Pendugaan parameter model digunakan metode regresi berganda Two Stage Least Square (2SLS). Perekonomian Indonesia sempat mengalami keterpurukan yang cukup besar. Krisis yang melanda pada tahun 1997 telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi hingga 13.2 persen. Selama periode 1993-2005 pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai pada tahun 1994 sebesar 8.43 persen. Sementara, pertumbuhan jumlah aliran modal masuk di Indonesia ditunjukkan dengan adanya peningkatan capital account (neraca modal). Pada tahun 1994-1996 terjadi aliran modal masuk yang cukup tinggi sebesar 20.80 dan 23.96 persen, sedangkan pada tahun 1999 terjadi penurunan tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya sehingga, jumlah aliran modal masuk mencapai tingkat terendah sebesar 12.35 persen. Faktor-faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap capital inflow adalah GDP, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, capital inflow sebelumnya dan dummy kebijakan, serta jumlah capital inflow yang diharapkan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, GDP dan lag variabel dependent berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah capital inflow, sedangkan dummy kebijakan tidak signifikan. Variabel lain seperti suku bunga riil, T-bill, jumlah defisit neraca berjalan (CA), jumlah Netto Asset Domestik (NDA) dan dummy krisis ekonomi berpengaruh negatif. Capital inflow di Indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.