Show simple item record

dc.contributor.authorArifah, Fitria Nur
dc.date.accessioned2011-05-05T08:38:29Z
dc.date.available2011-05-05T08:38:29Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44985
dc.description.abstractKondisi jaringan irigasi di Desa Pasir Gaok saat ini mengalami penurunan. Oleh karena itu, pembangunan subsektor irigasi dan kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi yang kontinyu perlu dilakukan. Berdasarkan Undang-undang Sumberdaya Air No 7 tahun 2004 pasal 78 ayat (3) menjelaskan pembiayaan O&P sistem irigasi primer dan sekunder ditangani oleh pemerintah bersama masyarakat petani, sedangkan sistem irigasi tersier menjadi tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air (P3A). Oleh karena itu, perlu adanya iuran pengelolaan irigasi di tingkat petani yang dikelola oleh P3A. Permasalahannya adalah petani merasa tidak bersedia dan keberatan dengan adanya iuran pengelolaan irigasi. Hal ini disebabkan petani masih menganggap bahwa air merupakan barang bebas (free goods). Sehubungan dengan adanya permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani bersedia atau tidak bersedia dalam membayar iuran pengelolaan irigasi, mengestimasi besarnya water value pada usahatani padi, mengestimasi besarnya nilai Willingness to Pay (WTP) petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi dengan pendekatan Contingent Valuation Methode (CVM), dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi WTP petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectWillingness to pay, Jaringan irigasi, Jawa Barat, Bogoren
dc.titleAnalisis willingness to pay petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi melalui rehabilitasi jaringan irigasi studi kasus daerah irigasi Cisadane-Empang, Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor-Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record