Pengaruh aplikasi CaCi2 prapanen terhadap kualitas buah tomat (Lycopersicon esculentum Mill.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi CaCl2 prapanen melalui penyemprotan terhadap kualitas buah tomat selama proses penyimpanan. Penelitian dilaksanakan di Unit Lapanagan Pasir Sarongge, University Farm IPB, Cianjur dengan tingkat elevasi 1 100 m di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 24–26 °C. Kegiatan pengamatan menggunakan Laboratorium Research Group on Crop Improvement, Laboratorium Produksi Tanaman dan Laboratorium Pendidikan Hortikultura. Penelitian dilaksanakan dari awal bulan Januari sampai Agustus 2006. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang disusun dalam satu faktor yang terdiri dari tujuh taraf perlakuan yaitu kontrol (T0), CaCl2 0.2 M satu kali aplikasi (T1), CaCl2 0.2 M dua kali aplikasi (T2), CaCl2 0.2 M tiga kali aplikasi (T3), CaCl2 0.4 M satu kali aplikasi (T4), CaCl2 0.4 M dua kali aplikasi (T5) dan CaCl2 0.4 M tiga kali aplikasi (T6). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga menghasilkan 21 satuan percobaan. Setiap unit percobaan terdiri atas 10 tanaman, maka jumlah total tanaman yang ditanam sebanyak 210 tanaman. Tanaman mulai memasuki fase generatif pada 4 Minggu Setelah Tanam (MST) yang ditandai dengan munculnya bunga pertama pada beberapa tanaman. Pada saat sama diikuti juga dengan munculnya beberapa gejala serangan hama dan penyakit. Serangan terberat disebabkan oleh Phytophthora infestans atau disebut juga dengan nama penyakit busuk daun. Beberapa hari setelah penyemprotan pertama dilakukan, tangkai buah, kelopak dan daun di sekitar buah berwarna coklat kering akibat penyemprotan yang tidak dilakukan secara hatihati.