Show simple item record

dc.contributor.authorFitrina
dc.date.accessioned2011-05-02T08:13:36Z
dc.date.available2011-05-02T08:13:36Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44626
dc.description.abstractKabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi pala Indonesia. Produksi pala di Kabupaten Bogor tersebar di beberapa kecamatan, antara lain adalah Kecamatan Tamansari. Penelitian ini memfokuskan pada Desa Tamansari Kecamatan Tamansari. Hal ini karena Desa Tamansari memiliki kuantitas dan kualitas kualitas produksi pala yang sangat baik. Sebagian besar hasil produksi pala di lokasi penenlitian akan berakhir di penyulingan minyak pala. Suatu potensi yang cukup baik apabila komoditas pala di lokasi ini terus dikembangkan. Karena komoditas ini memiliki peran penting dalam memenuhi bahan baku minyak pala yang permintaannya terus menigkat di pasaran internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi petani pala dalam menjual hasil produksinya, menganalisis saluran pemasaran pala dan turunannya, dan menganalisis efisiensi pemasaran dari komoditas pala dan turunannya. Penelitian ini dilakukan di Desa Tamansari Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Jumlah responden 40 orang, yang terdiri dari 30 petani pala, 3 orang pedagang pengumpul desa, 3 orang penyuling, 2 orang tengkulak, dan 2 orang eksportir. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden, sedangkan data skunder diperoleh dari instansi-instansi yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif yaitu untuk mengetahui preferensi penjualan yang dilakukan petani pala dan menganalisis saluran pemasaran pala dan turunannya. Sedangkan secara kuantitatif yaitu untuk mengetahui efisiensi pemasaran pala dan turunannya yang dilakukan oleh petani dan lembaga pemasaran lainnya yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27 orang petani responden (83,33 persen) akan menjual hasil produksinya dalam bentuk biji basah, 3 orang (10 persen) menjual dalam bentuk buah pala seutuhnya, dan 2 orang (6,67 persen) menjual dalam bentuk biji basah juga mengolah daging buah menjadi manisan pala. Komoditas pala merupakan salah satu produk yang membutuhkan pengolahan lanjutan dan merupakan komoditas ekspor yang penting saat ini membutuhkan lembaga pemasaran yang akan memperlancar penyampaian produk sampai ke tangan konsumen akhir. Lembaga pemasaran yang terdapat di lokasi penelitian adalah petani, pedagang pengumpul desa, penyuling, tengkulak dan eksportir.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBotani tanaman pala, Syarat tumbuh tanamanpala, Sistim pemasaran, Perilaku pasaren
dc.titleAnalisis saluran pemasaran komoditas pala(Myristica fragran Houtt) dan turunannya: studi kasus Desa Tamansari Kabupaten Bogoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record