Show simple item record

dc.contributor.authorMunarti
dc.date.accessioned2011-05-02T07:51:07Z
dc.date.available2011-05-02T07:51:07Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44621
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis metoda cepat pengujian ketahanan beberapa genotipe kedelai terhadap kondisi intensitas cahaya rendah dengan menggunakan inhibitor plastida klorampenikol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2004 sampai dengan April 2005 di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Insitut Pertanian Bogor, sedangkan analisis kandungan klorofil dilakukan di Laboratorium Research Group on Crop Improvement (RGCI), Departemen Agronomi dan Hortikultura, Insitut Pertanian Bogor. Analisis N total dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah, SEAMEO BIOTROP, Bogor. Percobaan dilakukan pada dua kondisi yaitu kondisi steril (in vitro) dan tidak steril. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan Split-split plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah intensitas cahaya yang terdiri dari dua taraf yaitu gelap (D) dan intensitas cahaya 800 lux (LL). Anak petak adalah genotipe, dimana pada kondisi in vitro genotipe yang digunakan adalah Ceneng (tenggang) dan Slamet (peka), sedangkan pada kondisi tidak steril adalah genotipe Pangrango (tenggang) dan Godek (peka). Anak petak lainnya adalah inhibitor plastida klorampenikol yang terdiri dari konsentrasi 0 mM, 2.5 mM, dan 7.5 mM sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Pada kondisi in vitro, hipokotil terpanjang dihasilkan oleh genotipe Ceneng yang dikecambahkan pada kondisi intensitas cahaya rendah yaitu 4.79 cm. Klorofil a tertinggi dihasilkan oleh genotipe Ceneng yang dikecambahkan pada kondisi intensitas cahaya rendah, tetapi menurunkan kandungan klorofil b genotipe tersebut. Genotipe Ceneng yang dikecambahkan pada kondisi intensitas cahaya rendah memiliki rasio klorofil a/b tertinggi. Aplikasi klorampenikol 2.5 mM dan 7.5 mM pada kondisi gelap dan intensitas cahaya rendah menekan pertumbuhan hipokotil genotipe Ceneng dan Slamet. Pada kondisi perkecambahan tidak steril, aplikasi klorampenikol 2.5 mM dan 7.5 mM pada kondisi gelap dan intensitas cahaya rendah menekan pertumbuhan hipokotil genotipe Pangrango tetapi meningkatkan panjang hipokotil genotipe Godek. Aplikasi klorampenikol 2.5 mM dan 7.5 mM pada kondisi gelap menurunkan klorofil a dan b genotipe Pangrango tetapi meningkat pada kondisi intensitas cahaya rendah. Sedangkan untuk genotipe Godek berlaku sebaliknya. Pada kondisi gelap, aplikasi klorampenikol 2.5 mM dan 7.5 mM meningkatkan rasio klorofil a/b genotipe Pangrango. Pemberian klorampenikol 2.5 mM pada kondisi gelap menurunkan rasio klorofil a/b genotipe Godek. Aplikasi klorampenikol 2.5 mM dan 7.5 mM menurunkan rasio klorofil a/b genotipe Pangrango dan Godek yang dikulturkan pada kondisi intensitas cahaya rendah. Karakter yang dapat dijadikan sebagai penduga ketahanan tanaman kedelai pada kondisi intensitas cahaya rendah yaitu panjang hipokotil, warna kotiledon dan hipokotil, kandungan klorofil a, serta rasio klorofil a/b.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleUji cepat ketahanan tanaman kedelai, Glycine max (L.) Merr.) terhadap intensitas cahaya rendah dengan inhibitor plastida klorampernikolen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record