Show simple item record

dc.contributor.authorNurani, Tri Wiji
dc.contributor.authorHaluan, John
dc.contributor.authorSaad, Sudirman
dc.contributor.authorLubis, Ernani
dc.date.accessioned2010-12-14T07:55:49Z
dc.date.available2010-12-14T07:55:49Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.issn0251-286X
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42054
dc.description.abstractPerkembangan kegiatan perikanan hendaknya dilakukan berdasarkan karakteristik potensi yang dimiliki suatu wilayah perairan. Perairan selatan Jawa mewakili kondisi karakteristik sumberdaya perikanan yang memerlukan pengelolaan secara spesifik. Dilihat dari potensi sumberdaya ikan, perairan selatan Jawa memiliki potensi yang sangat besar, namun kegiatan perikanan baru berkembang di beberapa tempat saja, yaitu Palabuhanratu, Cilacap dan Prigi. Penelitian bertujuan untuk membangun model pengembangan perikanan yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Metode pendekatan sistem digunakan untuk menganalisis permasalahan dan membangun model. Rekayasa sistem disusun dalam suatu model, dengan tiga submodel yaitu 1) usaha perikanan (submodel USAHA), 2) kebutuhan PP IPPI, fungsionaIitas dan aksesibilitas (submodel PELABUHAN) serta 3) kebijakan dan kelembagaan (submodel LEMBAGA). Model diawali dengan penentuan sumberdaya ikan unggulan. Strategi implementasi model menggunakan teknik inte1pretative structural modelling (ISM). Pengkajian menghasilkan dua model yaitu 1) model pengembangan perikanan tuna dan 2) model pengembangan perikanan pantai. Pada model pengembangan perikanan tuna, dinyatakan bahwa usaha perikanan tuna merupakan usaha yang sangat beresiko (high risk), kebijakan pemerintah yang tidak mt:ndukung usaha seperti kenaikan BBM memberikan dampak yang besar bagi keberlanjutan usaha. Pelabuhan perikanan yang mampu mendukung usaha perikanan tuna adalah PPS Cilacap dan PPN Palabuhanratu. Pengembangan perlu dilakukan oleh kelembagaan terpadu yang dapat mengakomodasikan kepentingan stakelwlder. Pada model pengembangan perikanan pantai, komoditas unggulan adalah tongkol, cakalang, udang bawal putih, layur, lobster, dan teri. Usaha peri.kanan meliputi gillnet multifilament, gillnet monofilament, purse seine, pandng tonda, payang, trammel net dan pancing rawai. Usaha dapat dilakukan dalam skala menengah atau skala keeil. PP/PPI yang ada sebagian besar mampu mendukung kegiatan perikanan di wilayah masing-masing. Peran KUD, HNSI dan Kelompok-Kelompok Nelayan perlu ditingkatkan untuk dapat memberdayakan nelayan. Strategi implementasi model perlu memperhatikan elemen-elemen sistem yang menjadi elemen kunci untuk keberhasilan sistem.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.relation.ispartofseriesVol.XVI;No.2
dc.titleModel Pengembangan Perikanan di Perairan Selatan Jawaid
dc.title.alternativeBuletin PSP Volume XVI, No.2 Agustus 2007id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record