Show simple item record

dc.contributor.authorTamim, Dina Marliana
dc.date.accessioned2010-04-13T08:37:35Z
dc.date.available2010-04-13T08:37:35Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4111
dc.description.abstractTingginya tingkat ketergantungan pertanian Indonesia terhadap pestisida kimia membawa dampak negatif terhadap komoditas pertanian ke pasar bebas, yang seringkali menghendaki produk bermutu dengan tingkat penggunaan pestisida rendah. Kondisi tersebut tentu saja amat merugikan pembangunan bidang pertanian Indonesia, diantaranya tanaman hortikultura. Dengan demikian harus segera diupayakan pengurangan penggunaan pestisida kimiawi dan mulai beralih kepada jenis pestisida nabati yang aman bagi lingkungan. Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan dasar berasal dari tumbuhan seperti akar, daun, bunga, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Penelitian bertujuan untuk pemanfaatan tanaman selasih ungu (Ocimum sanctum Linn) sebagai atraktan lalat buah pada tanaman jambu biji (Psidium guajava) dalam rangka pengembangan pestisida nabati ramah lingkungan. Penelitian terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu (1) Penanaman tanaman selasih selama 4 bulan (2) penyulingan tanaman selasih bagian tanaman (akar, batang, daun, bunga) dengan lamanya penyulingan (1,2,3,4 jam) di laboraturium dan hogy (pestisida komersial) sebagai pembanding (3) aplikasi di kebun jambu biji. Penelitian dirancang dengan rancangan acak lengkap faktorial, empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri atas asal tanaman selasih ungu (akar, batang, daun, bunga), semua perlakuan tersebut disuling dan menghasilkan akar dengan berat (225,7 gr) rendemen 0,18 %, batang (1,4 kg) rendemen 0,06 %, daun (1.018,8 gr) rendemen 0,59 %, bunga (219,1 gr) rendemen 0,78 %, kemudian hasil penyulingan diaplikasikan di kebun jambu biji. Hasil dari penyulingan asal tanaman selasih menghasilkan metil eugenol (C12H14O2), hogy sebagai pembanding diteteskan sebanyak 0,2 ml pada gumpalan kapas kemudian ditempatkan didalam botol perangkap yang terbuat dari botol minuman air mineral volume 600 ml dan digantungkan pada pohon jambu biji setinggi 2 m di atas permukaan tanah. Aplikasi dilakukan di kebun jambu biji sebanyak 1 kali, untuk melihat daya tahan masing-masing perlakuan dalam memerangkap lalat buah di kebun jambu biji. Pengamatan dilakukan setiap minggu terhadap jumlah, jenis kelamin lalat buah yang terperangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pestisida nabati tanaman selasih asal daun memberikan pengaruh berbeda nyata dengan lainnya, sementara asal lainnya (hogy, bunga, batang, akar) memberikan pengaruh yang sama (tidak berbeda nyata) terhadap jumlah lalat yang terperangkap, sedangkan lama penyulingan (1,2,3,4 jam) tidak memberikan pengaruh beda nyata. Lalat buah yang terperangkap didominasi jenis spesies Bactrocera dorsalis (80,1 %) dan Bactrocera umbrosus (19,56 %), serta didominasi lalat buah berkelamin jantan, tetapi ada 0,34 % lalat betina yang masuk dalam perangkap.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemanfaatan Tanaman Selasih Ungu (Ocimum sanctum Linn) Sebagai Atraktan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis) Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava) Dalam Rangka Pengembangan Pestisida Nabati Ramah Lingkunganid
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record