Aktivitas enzim karboksimetil selulase bacillus pumilus galur 55 pada berbagai suhu inkubasi

Abstract

Polisakarida yang paling banyak terdapat di dalam tanaman adalah selulosa, tetapi selulosa kurang begitu dimanfaatkan karena sulit dicema kecuali makhluk hidup keiompok ruminansia. Selulosa sebenamya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan apabila telah diubah menjadi glukosa atau oligosakarida. Pada penelitian ini selulosa dihidrolisis secara hayati dengan menggunakan Bacillus pumilus galur 55 yang diisolasi dari sumber air panas di daerah Sikumbang Jawa Tengah yang dapal mensekresikan enzim selulase untuk mendegradasi selulosa menjadi glukosa atau oligosakarida. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi suhu inkubasi baik suhu dalam produksi enzim selulase oleh B. pumifus galur 55 (suhu fermentasi) dan suhu analisis untuk mendapatkan aktivitas karboksimetil selulase (CMC-ase) yang optimum. untuk mengetahui konsentrasi substrat yang optimwn dalam produksi enzim selulase, dan juga untuk mengetahui sifat termofil mikrob B. pumilus serta sifat enzim yang dihasilkan. Mikrob B. pumifus galur 55 ditumbuhkan pada medium spesifik selulolitik untnk menghasilkan enzim selulase dengan konsentrasi substrat jerami padi (JP) 1, 2, dan 3% dengan suhu fennentasi 40, 45, 50, 60, dan 70°C. Pengukuran aktivitas CMC-ase dilakukan dengan menggunakan metode DNS (asam-3,5-dinitrosalisilat) dengan variasi suhu inkubasi 40, 50, 60, dan 70°C. Untuk pengukuran kadar protein digunakan metode Lowry. Kondisi fermentasi yang optimum dalam produksi enzim selulase didapatkan pada suhu fennentasi 50°C dengan konsentrasi JP 3% dan suhu inkubasi uotuk mendapatkan aktivitas CMC-ase optimwn, yaitu pada suhu 50°C dengan aktivitas sebesar 51,914 Ulml. Selain itu diketahui bahwa B. pumilus galur 55 merupakan mikrob dengan suhu lingkungan hidup pertumbuhan