dc.description.abstract | Kedelsi (Glycine max (L) Merr.) bensal dari daratan Cina, kemudian tersebar ke daetah Mancuria, Korea, Iepang, Rusia, Amerika Serikat. negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Baharsjah et aI. 1993; Maesen &. Somaatmadja 1993; Rukmana &. Yuniarsih 1996; AAK 2000). Kedelai dapat dibudidayakan mulai dari daerah khatulistiwa sampai daerah dengan gar1$ iintang 55° LU atau SSG LS. Umumnya, kedelai tumbuh di daerah dengan suhu berkisar antara 21-32°C. Suhu di bawah 21°C dan di atas 32°C dapat mengurangi munculnya bunga dan terbcntuknya polong (Maesen &. Somaatmadja 1993). Kedelai termasuk: ke dalam famili Leguminosae, subfamiH Papilionoidae, merupakan tumbuban seroak yang tumbub tegak atau menjaiar dan rnerumpun. Tinggi tanantan kedeJai berkisar antara 20-100 em (Danarti &. Najiyati 1998). Akar tunggangnya bercabangcabang, panjangnya mencapai 2 m. Batangny. ditumbuhi bulu berwarna abu-abu atau coldat tetapi pada beberapa tanaman dijumpai batang yang tidak berbu1u. Daunnya merupakan daun majemuk trifoliata, umumnya berwarna hijau muda atau hijau kekuning-kuningan. Bentuk daunnya bundar te1ur sampai iansct. tepi daun rata dengan pangkal membulat dan ujung iancip. Bung~a berbentuk kupu-lrupu berwama ungu .atau PUbh. Bunga muncul dari ketiak daun | id |