Penyusunan Model Makroekonometrik Indonesia Menggunakan Pendekatan Dual-economy
Abstract
menghilangkan faktor-faktor yang tidak dianggap penting. Pemodelan makro ekonomi biasanya memandang semua selctor ekonomi secara agregat. Akan tetapi dalam beberapa kondisi tertentu hal itu bukanlah altematif yang terbaik. Dalam penyusunan model makroekonometrik Indonesia perlu dipertirobangkan beberapa fakta yang cukup penting, yaitu adanya transfonnasi struktur ekonomi yang tidak diikuti transfonnasi tenaga kerja. depresiasi rupiah yang terjadi sejak krisis 1997 mempunY3i dampak yang berbeda pada sektor pertanian dan non-pertanian. Pada 8aat itu sektor pertanian mampu menjadi leading sector di tengah krisis yang terjadi. Selain itu adanya perbedaan spesialisasi produk, metode produksi, organisasi sosial ekonomi. dan lokasi serta organisasi masyarakatnya menyebabkan pendekatan dual-economy sangat relevan sebagai dasar I'embuatan model makroekonometrik Indonesia. Pernodelan ini salah satunya adaiah berguna untuk mengkaji perkembangan struktur perekonomian Indonesia. Metode yang Iazim digunakan dalam pemodelan makro ekonomi adalah persamaan simultan yang merupakan salah satu bentuk aplikasi regresi berganda dengan memasukkan peubah-peubah indikator ekonomi yang berpengaruh ke dalam model. Bentuk fungsi jang digomakan adalah hubungan loglinear dengan menggunakan metode pendugaan Two-Stage Least Square (2SLS) dan Ordinary Least Square (OLS) dikarenakan adanya keterbatasan data berkala dari beberapa peubah. Model makroekonometrik Indonesia yang berbasis pada konsep dual-economy memperlihatkan adanya surplus tenaga kerja di sektor pertanian yang dapat diserap oleh sektor non-pertanian yang pada akhimya mendorong peningkatan output nasional melaiui realokasi