Show simple item record

dc.contributor.authorWahyuli, Agus
dc.date.accessioned2010-07-15T02:59:16Z
dc.date.available2010-07-15T02:59:16Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33078
dc.description.abstractPermintaan akan konsumsi minyak bumi yang terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk tanpa diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi kilang minyak Indonesia, menimbulkan masalah bagi para pengambil kebijakan disisi pemerintah. Data tentang minyak bumi yang up to date beserta beberapa metode peramalan menjadi kebutuhan utama bagi pemerintah. Metode peramalan untuk data deret waktu produksi, konsumsi, ekspor, impor, dan harga minyak bumi dapat dilakukan dengan teknik peramalan model deret waktu tunggal dan dapat juga dilakukan secara bersamaan (simultan). VAR (Vector Autoregressive) merupakan model peramalan multivariate yang digunakan untuk menyusun sistem peramalan dari data deret waktu yang saling terkait dan untuk menganalisis efek dinamis dari keberadaan faktor acak yang mengganggu sistem tersebut. Adanya hubungan keterkaitan dan pengaruh timbal balik antara produksi, konsumsi, ekspor, impor, dan harga minyak bumi menyebabkan analisis model VAR layak untuk digunakan. Kelima peubah tersebut bersifat stasioner baik dalam ragam maupun dalam rataan setelah dilakukan transformasi logaritma dan pembedaan satu kali untuk semua peubah. Berdasarkan perhitungan nilai AIC, diperoleh ordo yang signifikan untuk model VAR adalah satu (p=1). Dengan menggunakan uji johansen didapatkan rank kointegrasi sebesar empat, yang berarti model VAR standar tidak bisa langsung digunakan. Model yang bisa merepresentasikan adanya kointegrasi adalah model VECM (Vector Error Correction Model). Karena didapatkan ordo satu dan rank kointegrasi empat untuk model, maka model lengkapnya adalah model VECM ordo satu dengan rank kointegrasi empat. Berdasarkan nilai MAPE untuk model VECM dan ARIMA untuk semua peubah, didapatkan hasil bahwa peramalan produksi, impor, dan harga untuk model VECM lebih akurat bila dibandingkan dengan model ARIMA (peramalan individual). Hal ini terjadi karena nilai MAPE VECM untuk ketiga peubah tersebut lebih kecil dibandingkan nilai MAPE ARIMA. Akan tetapi untuk kasus konsumsi dan ekspor minyak bumi berlaku hal sebaliknya, dalam arti model ARIMA lebih akurat dibandingkan model VECM.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis VAR (Vector Autoregressive) untuk Mekanisme Pemodelan Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor, dan Harga Minyak Bumiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record