Show simple item record

dc.contributor.authorAndalusia
dc.date.accessioned2010-07-15T02:43:30Z
dc.date.available2010-07-15T02:43:30Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33057
dc.description.abstractDomba komposit sumatera merupakan bentuk silangan domba lokal ekor tipis Sumatera (DETS) dengan domba St. Croix (SC) dan Barbados Blackbelly (BB) dengan komposisi 50% DETS: 25% SC: 25%BB (Subandriyo et al. 2000). Miostatin atau growth differentiations factor 8 (GDF 8) merupakan anggota dari superfamili transforming growth factor-â (TGF-â) berfungsi sebagai pengontrol negatif pertumbuhan otot (McPherron et al.1997). Mutasi gen miostatin dapat mengganggu ekspresi dan aktifitasnya sehingga otot kerangka akan mengalami hipertropi ataupun hiperplasia (pertumbuhan otot yang melebihi normal), hal ini dikenal dengan fenomena double muscling. Mutasi pada makhluk hidup dapat terjadi secara alami dalam jangka waktu yang panjang, sehingga menghasilkan varian-varian baru dari makhluk hidup tersebut. Hasil pencarian varian gen miostatin pada domba komposit sumatera menggunakan dengan metode PCR-RFLP dengan enzim restriksi Hae III dan Mbo I tidak menunjukkan adanya keragaman. Metode PCR-SSCP menunjukkan adanya varian gen miostatin ekson 3 pada domba komposit dalam penelitian ini yaitu W, X, Y, dan Z dengan frekuensi berturut-turut 3.62 %, 37.35 %, 37.35 %, dan 21.69 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tipe SSCP gen miostatin ekson 3 tidak nyata mempengaruhi tipe kelahiran, bobot lahir, bobot sapih, dan pertambahan bobot badan pada domba komposit sumatera.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePencarian Varian Gen Miostatin Pada Domba Komposit Sumateraid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record