Show simple item record

dc.contributor.authorHermana
dc.date.accessioned2010-06-16T02:07:12Z
dc.date.available2010-06-16T02:07:12Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/28484
dc.description.abstractPenampilan tanpa cacat men~pakan tujuan yang diinginkan dalam dunia kecantikan. Timbulnya nodanoda penuaan dan kerusakan pada killit disebabkan oleh ketidakstabilan produksi pisinen kulit, yakni melanin. Produk atau obat pemutih telah banyak dikembangkan dalam industri kosmetik. Obat yang digonakan ~i~engandunsgen yawa aktif yang bekerja menuninkan produksi melanin dengan me~lgliambat reaksi enzin~atik pada pembentukan melanin atau melanogenesis. Di Jawa Barat daun dadap digurrakan sebagai kos~netik tradisional untuk penghilang noda-noda pada wajah. Kernungkilian ha1 ini karena daun dadap inenpandung bahat~a ktif yang dapat menghambat melanogenesis. Pengujian aktivitas hambat melanogenesis dilakukan secara in vitro dengan menggunakan substrat DOPA dan enzim tirosinase. Dopakrom yang dihasilkan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelolnbang ,475 nin. Apabila enzim dihambat maka dopakroni yangdihasilkan berkuraog. Perbandingan dopakrom yang dihasilkan derigan kontrol dinyatakan sebagai konsetitrasi hambat (1C). lCw, dinyatakan dengan lnengukur konse~itrasil iambat dari konse~itrasie kstrak yang berbeda untuk menunjukkan besarliya konsentrasi untiik menghambat 50% pembentulckan dopakrom. Uji pendahuluan untuk mengetahui adanya aktivitas pengliambatan melanogenesis dilakukan terhadap ekstrak kasar metanol, aseton, etil asetat, dan beksana. Ekstrak kasar terbaik difraksinasi de~iganc ara kromatografi kilat kolom kerit~g( n',jl-coltr~t~t~.~o~sl~ Chrotrirrtogr01)hy). Hasil kromatografi diuji kembali aktivitasnya. Rendemcn ekstrak terbesar dihasilkan dari ekstraksi dengan metanol. Ekstrak melallol juga ~iienu~~jukkaaknti vitas terbesar dalam menghambat tirosinase, yaitu 1C sebesar 21,07% pada konsentrasi 100 ppni, sehingga dapat dikatakan eberpotensi sebagai pengharnbat melanogenesis. Ekstrak ini mengandung kelompok senyawa tanin, alkaloid, steroid/triterpenoid dan flavonoid. Fraksillasi de~igan kromatografi kolom dihasilkan 12 fraksi. Fraksi 2, 3, dan 8 ~nenunjukkan aktivitas besar &lam meng1i;l;nbat tirosinase dibandingkan fraksi-fraksi lain. Fraksi 2, 3, dan 8 menghasilkan nilai ICso masinginasing sebesar 291%, 273%, dan.239%. Berdasarkan nilai 1C5" ini maka Fraksi yang paling aktif adalah fraksi 8. Meskipun masih lebih kecil dibandingkan dengan pembanding (pemutih Nivea) yang rnerigl~asilkan ICsR sebesar 176%. Fraksi 2 dan 3 mengandung senyawa tanin dan steroidltriterpenoid, sedangkan fiaksi 8 mengandung senyawa tanin, steroidltriterpenoid, dan alkaloid.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEkstraksi Senyawa Aktif Penghambat Melanogenesis dari Daun Dadap (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record