Show simple item record

dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorPurnamasyari, Meika
dc.date.accessioned2010-06-03T10:44:39Z
dc.date.available2010-06-03T10:44:39Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27367
dc.description.abstractPerbedaan potensi dan karakteristik wilayah pada setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat menyebabkan ketidakmerataan hasil pembangunan dan kesenjangan distribusi pendapatan. Pada masa Orde Baru, kebijakan yang dianut adalah sentralisasi dimana kekuasaan berada di pemerintah pusat mengakibatkan konsep Trilogi Pembangunan yang diwujudkan dalam program-program yang mengarah pada pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas di wilayah NKRI menjadi tidak efektif bahkan menambah tingkat ketimpangan. Oleh karena itu, pada tahun 2001, pemerintah menetapkan kebijakan Otonomi Daerah dimana pemerintahan yang bersifat desentralisasi lebih menitikberatkan pada pembangunan regional di masing-masing kabupaten/kota. Setelah adanya Otonomi Daerah, pertumbuhan berpusat di kabupaten/kota masing-masing berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Namun karena potensi dan karakteristik wilayah di masingmasing kabupaten/kota berbeda maka terdapat kabupaten/kota yang menjadi pusat pertumbuhan yang diharapkan terjadi efek perembesan ke bawah, sehingga daerah-daerah di sekitarnya juga mengalami pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengukur tingkat kesenjangan pendapatan serta menganalisa trend kesenjangan yang terjadi antar kabupaten/kota; 2) menganalisis konvergensi pendapatan agar dapat diketahui kecenderungan pola pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota; dan 3) mengestimasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten/kota sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang dapat mendorong untuk membantu peningkatan PDRB terutama bagi daerah miskin agar dapat mengejar ketertinggalan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat dan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif, yakni tujuan 1 diukur dengan menggunakan Indeks Ketimpangan Williamson, tujuan 2 diukur dengan menggunakan analisis data panel dan Klassen Typology, dan tujuan 3 diukur dengan menggunakan analisis data panel. Diduga kesenjangan pendapatan dan trend kesenjangan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat selama periode analisis cenderung meningkat; diduga terjadi konvergensi antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat; dan variabel jumlah penduduk, pangsa sektor pertanian terhadap PDRB, pangsa sektor industri terhadap PDRB, indeks pendidikan, dan indeks kesehatan berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kesenjangan pendapatan regional kabupaten/kota periode tahun 2001-2008 di provinsi Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record