Pengaruh Sistem Pengairan terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza sativa L.).
Abstract
Air merupakan kebutuhan dasar tanaman untuk dapat tumbuh, berkembang, serta berproduksi dengan baik. Semakin berkurangnya ketersediaan air tanah menyebabkan irigasi pada musim kemarau semakin sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan budi daya padi dengan sedikit air dan mampu menghasilkan produksi yang tinggi. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan air padi sawah terhadap pertumbuhan vegetatif dan produktivitas beberapa varietas padi. Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari 2009 hingga Mei 2009 di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Petak Berjalur (Strip Block Design) dua faktor dengan perlakuan tiga macam sistem pengairan dan empat macam varietas padi sawah dengan tiga ulangan. Perlakuan pengairan yang diberikan adalah penggenangan, intermittent (berkala), dan kemalir (tanpa penggenangan). Varietas padi yang ditanam adalah varietas padi modern Ciherang, varietas padi semi tipe baru Cimelati, varietas padi hibrida Hipa-3, dan varietas padi lokal aromatik Mentik Wangi. Perlakuan penggenangan dilakukan dengan menggenangi permukaan tanah sedalam 5-10 cm secara terus-menerus selama masa pertumbuhan hingga menjelang panen. Perlakuan intermiten dilakukan dengan menggenangi permukaan tanah secara macak-macak (2-5 cm) secara berkala, yaitu air dimasukkan hingga genangan setinggi 5 cm, kemudian dibiarkan hingga kering, setelah itu diairi kembali, dilakukan berselang-seling selama masa pertumbuhan hingga menjelang panen. Perlakuan kemalir dilakukan dengan membuat parit kecil sedalam kurang lebih 15-20 cm di sekeliling petakan, pemberian air dilakukan melalui parit tersebut dan tidak dilakukan penggenangan.