Show simple item record

dc.contributor.authorButet Joan Apretty B.
dc.date.accessioned2010-06-01T08:36:25Z
dc.date.available2010-06-01T08:36:25Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/26621
dc.description.abstractIndonesia mengalami krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 dan kemudian diikuti dengan krisis ekonomi. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional sangat menggembirakan, mencapai tingkat yang cukup tinggi yaitu 6 - 7 persen per tahun. Kondisi pertumbuhan ekonomi menurun dari 7,5 persen menjadi 0 persen, bahkan pada tahun 1998 menjadi minus 10 - 15 persen. Perubahan nilai kurs rupiah terhadap dollar AS yang befluktuasi sampai mencapai US $12.500, tingkat suku bunga yang tinggi baik di bank pemerintah maupun bank komersial yaitu mencapai antara 60 - 67,5 persen per tahun, serta kondisi perbankan Indonesia yang memburuk mengakibatkan likuidasi beberapa bank swasta nasional.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis dampak krisis ekonomi pada industri tempe skala kecil (Studi kasus: di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record