Show simple item record

dc.contributor.authorPriyanti, Nia Salma
dc.date.accessioned2010-05-24T08:01:16Z
dc.date.available2010-05-24T08:01:16Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/25068
dc.description.abstractOptimalisasi produksi tuna dapat ditingkatkan antara lain dengan mengerahkan armada penangkapan tuna menuju daerah agregasi tuna. Selama ini kendala yang sering dihadapi dalam penentuan daerah penangkapan tuna adalah keberadaan daerah penangkapan tuna bersifat dinamis yang selalu berubah sesuai pergerakan tuna, karena tuna akan memilih tempat yang kondisi oseanografisnya sesuai sebagai habitat, sehingga dapat dikatakan bahwa daerah penangkapan tuna sangat dipengaruhi oleh faktor oseanografi perairan. Suhu permukaan laut merupakan parameter oseanografi yang paling mudah diukur dan mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan tuna sebagai ikan pelagis. Teknologi penginderaan jauh dengan menggunakan satelit NOAAIAVHRR adalah salah satu alternatif teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui pola distribusi suhu permukaan laut secara sinoptik dan kontinyu. Pengetahuan mengenai pola distribusi suhu permukaan laut dapat digunakan untuk mengidentifikasi thermal front, upwelling, dan pola arus permukaan. Daerah thermal front dan upwelling diketahui sebagai daerah agregasi ikan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStudi Daerah Penangkapan Rawai Tuna di Perairan Selatan Jawa Timur - Bali pada Musim Timur Berdasarkan Pola Distribusi Suhu Permukaan Laut Citra Satelit NOAA/AVHRR dan Data Hasil Tangkapan.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record