Show simple item record

dc.contributor.authorNovianti, Arief Vivi
dc.date.accessioned2010-05-21T10:34:21Z
dc.date.available2010-05-21T10:34:21Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/24431
dc.description.abstractPercobaan ini dilakukan untuk menguji keidentikan biji-biji dalam satu polong. melakukan seleksi awal pada tanah masam, dan pengujian cepat di kultur hara. Pcrcobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan Cimanggu, Bogor mulai bulan Mei 2001- September 2001. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas 12 genotipe yang mcrupakan ha~il radiasi (400 rad) dan seleksi in-vitro pada taraf Al 0 - 500 ppm. Percohaan lcrdm alas dua seri berdasarkan genotipe yang digunakan. Seri penama tcrdiri atas tiga genotipe, yaitu Wilis Radiasi AI-300 (A), Sindoro Radiasi AI-11K) (H), dan Sindoro Radiasi pH 4(1). Seri kedua terdiri atas sembilan genotlpe. yaitu Wilis Radiasi AI-400 (B), Wilis Radiasi AI-300 (C), Wilis Radiasi AI-200 (D), Wilis Radiasi AI-500 (E), Wilis Radiasi AI-500 (F), Wilis Kontrol Al- 300 (L), Sindoro Radiasi AI-300 (G), Sindoro Radiasi AI-300 (J), dan Sindoro Radiasi 400 (K). Tanah masam yang digunakan pada seri pertama memiliki kejenuhan AI 57%, Aldd 11.57, dan pH 4.80, sedangkan tanah masam seri kedua memiliki kejenuhan Al 81%, Aldd 13.32, dan pH 4.37. Pada setiap seri digunakan varietas Wilis dan Sindoro sebagai kontroL Pada seri pertama dilakukan uji keidentikan, pengujian di tanah masam, dan pengujian di tanah nonnal, sedangkan seri kedua meliputi pengujian di tanah masam dan pengujian di kultur hara. Keidentikan diduga dengan melihat selisih antar pasangan tanaman yang berasal dari satu polong. Bila rata-rata selisih ini lebih kecil daripada standar deviasi kontrol, genotipe tersebut identik. Pertanaman di tanah nonnal digunakan untuk melihat persentase penuruanan hasiL Semakin kecil persentase penurunan hasil, semakin toleran genotipe tersebut. Dari hasil uji keidentikan terlihat bahwa hanya genotipe Sindoro Radiasi AI-J 00 (H) yang identik untuk semua sifat yang diamati, sedangkan genotipe Sindoro Radiasi pH 4 (I) dan Wilis Radiasi AI-300 (A) tidak identik. Hal ini berarti satu polong memiliki potensi lebih dari satu genotipe. Perlakuan radiasi dan seleksi in-vitro dapat menghasilkan genotipe-genotipe yang lebih baik, di mana dari hasil pengujian penurunan hasil di tanah masam seri pertama dan kedua diperoleh dua genotipe potensial berturur-turut Sindoro Radiasi AI-J 00 (H) dan Wilis Radiasi AI-500 (E).id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleUji Pendahuluan Genotipe-genotipe Kedelai (G(vcine max (L.) Merrill) Hasil Seleksi In-Vitro Terhadap Cekaman Alumunium dan pH Rendah.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record