Show simple item record

dc.contributor.authorErwyansyah
dc.date.accessioned2010-05-20T03:44:35Z
dc.date.available2010-05-20T03:44:35Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23800
dc.description.abstractSungai Ciliman di J awa Barat merupakan salah satu ekosistem perairan yang berfungsl sebagai temp at bemaungnya berbagai organisme penyusun keanekaragaman hayati. Sungai bersifat terbuka terhadap pengaruh lingkungan. Akibatnya, berbagai organisme yang ada antara lain makrozoobenthos akan terpengaruh. Pengelolaan yang tepat dipedukan untuk menghindari pengaruhpengaruh negatif yang terutama disebabkan oleh manusia. Hal ini akan banyak membutuhkan informasi tentang kualitas sungai. Pengukuran kualitas sungai, umumnya didasarkan pada parameter fisika dan kimianya saja dan jarang memperhatikan kondisi biologisnya secara langsung. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, sejauh mana parameter fisika dan kimia yang diukur tersebut menggambarkan kondisi biologisnya, khususnya makrozoobenthos. Dengan hipotesis adanya perbedaan kondisi fisika dan kimia perairan antara hulu, tengah dan hilir sungai, diharapkan terdapat perubahan komunitas makrozoobenthos yang seiring dengan perubahan kondisi fisika dan kimia tersebut. Penelitian ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Ciliman, Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Jawa Barat. Lokasi pengambilan sampel (Stasiun Penelitian) ditentukan sebanyak tujuh lokasi yang mewakili bagian hulu sungai (Stasiun Cirinten), tengah sungai (Stasiun Sawit, Inlet, Pintu, Munjul) dan bagian hilir sungai (Stasiun Perdana dan Ranca Luluk). PeneJitian dilakukan selama tiga bulan dengan dua kali pengamatan. Pengamatan pertama dilaksanakan pada tanggal 5-19 Desember 1998. Pengamatan kedua dilaksanakan pada tanggal20-24 Pebruari 1999. Sampel makrozoobenthos diambil dengan Surber dan Ekman Grab. Sampel diawetkan dengan larutan Formalin 4% dan diidentifikasi jenisnya di Laboratorium Biologi Mikro, FPIK IPB, Bogor. Analisis datanya meliputi kepadatan dan komposisi jenis, pola sebaran jenis, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi jenis. Parameter fisika dan kimia perairan yang diukur meliputi suhu, kedalaman, arus, pH dan oksigen tedarut, yang diukur langsung di lokasi. Kemudian kekeruhan, padatan total, BOD5, fosfat total dan nitrat yang diukur di Laboratorium FisikaKimia- Biologi Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB, Bogor. Bahan pengawet yang digunakan adalah larutan H2S04. Analisis datanya meliputi pengelompokkan habitat dan Indeks Kualitas Air (IKA) modifikasi NSF-WQI. Hasil penelitian menunjukkan kisaran arus 0,04-0,71 m1detik dan telmasuk pola aliran yang sangat lambat hingga cepat. Kecenderungannya semakin lambat ke arah hilir sungai. Suhu perairan berkisar antara 24-29 °c dengan kecenderungan peningkatan ke arah hilir. Oksigen tedarut berkisar antara 4,12-9,88 mg/l dan cenderung menurun ke arah hilir, sedangkan BOD5 berkisar antara 3,29-9,05 mg/l tanpa memperlihatkan kecenderungan tertentu. Demikian pula dengan nilai pH yang relatif sama antar stasiun yaitu berkisar antara 6-6,5. Kekeruhan perairan umumnya dibawah 50 NTU dan fosfat total dibawah 0,1 mg/l tanpa memperlihatkan kecenderungan tertentu. Kecuali di Stasiun Cirinten, diamati bahwa kekeruhan dan fosfat total sangat berbeda dari stasiun-stasiun lainnya (kekeruhan = 145 NTU, fosfat total = 0,335 mg/I). Kandungan nitrat berkisar antara 0,311-0,415 mg/1. Padatan total perairan berkisar antara 149-778 mg/I dan cenderung menurun ke arah hilir sungat. Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, Sungai Ciliman terbagi menjadi dua kelompok. Sedangkan perhitungan nilai Indeks Kualitas Air (IKA) menggolongkan Sungai Ciliman dalam golongan sedang (51-70) hingga baik (71-90). Secara spasial, nilai lKA tersebut tidak menunjukkan kecenderungan tertentu. Hasil pengamatan makrozoobenthos, ditemukan 23 jenis yang tergolong dalam 10 famili. Jenis-jenis Gastropoda merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Sungai Ciliman. Kepadatan individu makrozoobenthos berkisar antaral9-5469 individulm2 • Kepadatan tersebut cenderung meningkat ke bagian tengah dan menurun kembali ke arah hilir. Sedangkan komposisinya menunjukkan perubahan ke arah hilir dimana organisme toleran mendominasi. Pola sebaran makrozoobenthos mengelompok dengan nilai indeks penyebaran 2,55-7,00. Ni1ai indeks keimekaragaman berkisar antara 0,00-1,50 dengan kecenderungan peningkatan ke bagian tengah dan menurun ke arah hi1ir. Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0,33-1,00 tanpa menunjukkan kecenderungan tertentu. Sedangkan dominansinya cenderung meningkat ke arah hilir sungai dengan kisaran antara 0,21-1.00. Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, tidak teIjadi perubahan kualitas perairan Sungai Ciliman, namun teIjadi perubaha'n komunitas makrozoobenthos. Dengan demikian, pengukuran sifat fisika dan kimia tersebut be1um memberikan gambaran yang sama dengan kondisi biologisnya. Agar diperoleh gambaran yang sama, maka harus dilakukan pengamatan parameter fisika dan kimia sebelum pengamatan makrozoobenthos dengan frekuensi yang lebih banyak dan musim yang berbeda. Juga perIu diperhatikan siklus hidup makrozoobenthos sebagai pertimbangan untuk menentukan waktu penelitian.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSebaran Spasial Komunitas Makrozoobenthos dan Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Sepanjang Aliran Sungai Ciliman, Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record