Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Dino Agus
dc.date.accessioned2010-05-20T03:34:43Z
dc.date.available2010-05-20T03:34:43Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23775
dc.description.abstractPerikanan Inti Rakyat- Sistern Rurnpon (PIR-SR) rnerupakan pola kelja sarna perusahaan inti dengan nelayan plasina yang didasarkan adanya saling kepentingan antara keduanya. Bentuk kelja sarna rnengarah pada pola usaha bersarna saling rnenguntungkan untuk jangka panjang. Terkait dengan hal tersebut, perusahaan inti (PT Usaha Mina) wajib rnernberikan fasilitas rurnpon serta urnpan kepada plasma. Pengadaan urnpan hidup dalarn pole and line sangat penting mtinya karena tUntt rnernpengaruhi fluktuasi produksi hasil tangkapan Penelitian ini dilaksanakan di Basis Penangkapan Panarnbuan Pulau Bacan. Maluku Utara. Pengurnpulan data lapangan dilaksanakan rnulai tanggal 5 Agustus hingga 5 Oktober 1998. Penelitian dilakukan dengan rnetode studi kasus terhadap dua jenis kapal huhate yaitu PL 10 GT dan PL 30 GT. Analisis regresi linier digunakan untuk rnengkaji hubungan antara pengadaan urnpan hidup dengan produksi hasil tangkapan. Analisis serupa diterapkan untuk hubungan urnpan dengan faktor cuaca (curah hujan, suhu dan angin). Selain ana1isis regresi juga dipakai analisis deret waktu pada tingkat dua, untuk rnenentukan trend! kecenderungan produksi hasil tangkapan maupun trend faktor-faktor lain yang rnernpengaruhi produksi seperti hari operasi (HOP), jurnlah kapal dan pengadaan urnpan. Produksi huhate 30 GT maupun 10 GT selama 6 tahun (1992-1997) menunjukkan trend penurunan. Kemudian dari hasil analisis regresi linier diperoleh hubungan positif yang eukup baik antara pengadaan umpan dengan produksi hasil tangkapan huhate. Pengadaan umpan yang tinggi eenderung diikuti oleh peningkatan produksi hasil tangkapan. Kemudian bila pengadaan umpan dikaitkan dengan faktor euaea, tampak adanya pengaruh yang nyata untuk huhate 30 GT dan tak nyata untuk huhate 10 GT pada selang kepereayaan 95% (tarafa = 0.05). Trend pengaruh euaea terhadap pengadaan umpan sama untuk huhate 10 GT dan 30 GT, yaitu pengadaan umpan eendenmg tinggi saat eurah hujan rendah, suhu rendah serta keeepatan angin relatif tinggi. Keeenderungan meningkatnya pengadaan umpan diduga terjadi saat musim timur (kemarau). Pengembangan daerah umpan hidup masih dapat dilakukan mengingat adanya beberapa daerah umpan yang masih potensial dan belum dimanfaatkan. Pengembangan dapat dilakukan melalui penjajakan daerah umpan baru serta kerja sama dengan nelayan bagan setempat. Penelitian mengenai masalah pengadaan umpan ini dapat dilanjutkan dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap perikanan umpan dengan huhate, serta keeenderungan permintaan ikan umpan untuk konsumsi pangan manusia.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleHubungan Pengadaan Urnpan Dengan Hasil Tangkapan Huhate 10 GT dan 30 GT Perikanan Inti Rakyat PT Usaha Mina (Persero) Basis Pulau Bacan serta Keterkaitannya Terhadap Cuacaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record