Show simple item record

dc.contributor.authorRenggani, Woro Triwening
dc.date.accessioned2010-05-20T03:15:14Z
dc.date.available2010-05-20T03:15:14Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23722
dc.description.abstractBaitul Maal wat Tamwiil atau Balai Mandiri Terpadu (BMT) merupakan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah Islam dan melayani masyarakat lapis bawah. Diharapkan BMT mampu menjangkau dan dijangkau pengusaha kecil dan sangat kecil hingga di pelosok-pelosok daerah. Pada umurnnya para pengusaha kecil tidak mencari pinjaman dalam jumlah besar. BMT diharapkan mampu melayani permintaan kredit kecil yang jumlahnya cukup banyak tersebut, dengan tetap memperhatikan segi kesehatan dan profesionalisme suatu lembaga keuangan. Untuk mengetahui keberhasilan suatu program perkreditan, bukan hanya mengetahui banyaknya kredit yang diambil oleh nasabah. Program perkreditan tidak akan berarti apabila temyata pengembaliannya macet. Dengan kemacetan pengembalian kredit, akan berpengaruh buruk pada program perkreditan selanjutnya. Demikian juga yang terjadi di BMT Ulil Albaab, Bogor. Lembaga keuangan ini juga mengalami permasalahan mengenai pengembalian kredit. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mempelajari kinerja penyaluran kredit pada BMT Ulil Albaab, menganalisis faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi pengembalian kredit oleh nasabah peminjam di BMT Ulil Albaab, dan mengidentifikasi kendala-kendala dan permasalahan dalam penyaluran dan pengembalian kredit. Data dan informasi dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari responden nasabah BMT Ulil Albaab dengan menggunakan metode wawancara yang memakai alat bantu berupa kuesioner .. Kuesioner yang dipakai merupakan isian informasi tentang karakteristik nasabah dan usahanya meliputi data faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi nasabah yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit. Wawancara juga dilakukan dengan para pengurus BMT Ulil Albaab. Data skunder didapatkan pula dari BMT Ulil Albaab, yaitu berupa data pribadi dan jumlah nasabah yang pemah berhubungan dengan BMT Ulil Albaab, brosur-brosur yang menjelaskan tentang gambaran umum BMT Ulil Albaab dan laporan keuangan bllianan BMT Ulil Albaab. Selain itu data skunder juga dikumpulkan dari sumber lain baik berllpa karya ilmiah, majalah, buku-buku re~' serta laporan dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Contoh yang diambil adalah nasabah pembiayaan BMT Ulil Albaab yang masa jatuh temponya telah terlewati, yaitu sebanyak 33 nasabah. Pengambilan contoh dilakukan secara acak terstratifikasi (Stratified Random Sampling) dengan metode berimbang. Penentuan strata dibuat berdasarkan persentase pengembalian. Dari 70 nasabah peminjam diperoleh data 29 orang yang termasuk Strata IV, 15 orang yang ten11asuk Strata III, 10 orang yang termasuk Strata II, dan 16 orang termasuk Strata I. Dari 30 sampel yang diambil, ada 12 sampel Strata IV, 9 sampel Strata III, 5 sampel untuk Strata II, dan 7 sampel untuk Strata I. Dalam melihat karakteristik umum nasabah dilakukan analisis dengan menggunakan persentase terhadap data yang telah diperoleh. Pengolahan data dilakukan secara manual dengan bantuan kalkulator. Hasil pengolahan ini kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Prosedur perolehan kredit di BMT Ulil Albaab cukup sederhana, dan dari hasil wawancara dengan nasabah hampir semua berpendapat tidak sulit. Bahkan nasabah tidak perlu menunggu terlalu lama sampai kredit tersebut terealisasi. Hal-hal yang dipertimbangkan BMT untuk menyeleksi calon nasabah tidak memberatkan serta tetap memperhatikan segi kesehatan dan profesionalisme suatu lembaga keuangan. Penentuan bagi hasil tergantung akad yang disepakati bersama. Besar angsuran dan waktunya juga disepakati bersama. Untuk memudahkan pengawasan pengembalian kredit menggunakan Kartu Pengawasan Pembiayaan. Dalam peIjalanan pengembalian kredit bisa ditinjau kembali. Dalam peninjauan kembali kredit ini sangat memperhatikan pertimbangan kemanusiaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen yaitu jumlah pinjaman serta jumlah selisih pendapatan dan pengeluaran keluarga, sedangkan biaya transportasi berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 persen. Tingkat pendidikan formal berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 85 persen. Untuk variabel lainnya tidak berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan ~ 85 persen terhadap tingkat pengembalian. Nilai koefisien determinasi (R2) pada hasil pengolahan data adalah sebesar 33 persen. Jumlah tersebut bisa dikatakan cukup kecil. Hal ini teIjadi mungkin karena masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit yang tidak dian1ati dalam penelitian ini. Bisa dilihat pula dari nilai intersep yang relatif besar dibandingkan dengan koefisien yang lain. Meskipun secara teknis intersep menunjukkan nilai rata-rata dari Y pada saat variabel bebas tidak bekerja atau nol, tetapi nilai intersep ini juga mengambarkan pengaruh rata-rata semua veriabel yang tidak teramati terhadap variabel terikat Y. Sedangkan berdasarkan nilai koefisien regresi yang diperoleh dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian kredit adalah jumlah selisih pendapatan dan pengeluaran keluarga, borrowing cost, tingkat pendidikan dan jenis penggunaan kredit. Variabel yang berpengaruh negatif adalah jumlah pinjaman, biaya transportasi, intensitas hubungan dengan pengurus, serta jangka waktu realisasi kredit. Dari perhitungan elastisitas tingkat pengembalian kredit terhadap perubahan variabel-variabel bebas terlihat bahwa tingkat pengembalian kredit lebih responsif terhadap perubahan variabel Xl (Jumlah Pinjaman), X2 (Jumlah Selisih Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga), X3 (Biaya Transportasi) dan X5 (Tingkat Pendidikan Fonnal). Selang kepercayaan untuk keempat variabel tersebutjuga relatiftinggi, yaitu ~ 85 persen. Jadi pada saat penyeleksian calon nasabah pihak BMT perlu memperhatikan jarak lokasi nasabah dengan BMT, terkait dengan besamya biaya transportasi yang harus dikeluarkan nasabah untuk menuju lokasi BMT serta intensifitas pengawasan dan pembinaan pihak BMT terhadap usaha nasabah. Sementara itu jumlah pinjaman yang diminta nasabah tidak boleh melebihi plafon yang telah ditetapkan. Sedangkan jumlah selisih pendapatan dan pengeluaran keluarga juga harus dipertimbangkan, untnk menjaga kesehatan lembaga keuangan BMT. Untuk nasabah yang tingkat pendidikan fonnalnya relatif rendah, sebaiknya pihak BMT memberikan perhatian usaha yang lebih intensif, karena pendidikan dianggap berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usaha seseorang. Beberapa kendala utama yang dialami BMT Ulil Albaab dalam mengelola perusahaan adalah menyangkut sumberdaya manusia dan pennodalan yang kurang memadai, bentuk BMT yang belum dikenal oleh masyarakat luas, serta sistem manajemen yang kurang profesional. Sedangkan khusus dalam hal penyaluran kredit, kendala yang dihadapi BMT Ulil Albaab antara lain ketidakpahaman nasabah tentang prinsip syariah Islam yang diterapkan oleh BMT, jumlah pennintaan kredit yang cukup besar, selia adanya penyalahgunaan kredit oleh nasabah. Kendala-kendala tersebut cukup menghambat jalmmya perusahaan dan pengelolaan BMT Ulil Albaab. Melihat banyaknya pennintaan dana serta kelengkapan peran BMT pada segi sosial, sebaiknya BMT Ulil Albaab semakin meningkatkan kualitas manajemen serta keprofesionalan pengurus. BMT Ulil Albaab diharapkan mampu mendorong serta mendukung semangat dan jiwa kewirausahaan masyarakat khususnya masyarakat golongan ekonomi lemah, dengan meningkatkan pelayanm1 serta pengawasan usaha yang serius. Untnk meningkatkan keberhasilan program penyaluran kredit, BMT Ulil Albaab hendaklah memperhatikan karakteristik nasabah terutama dalam hal biaya transpOliasi. Hal ini berhubungan dengan jarak lokasi nasabah. Sebaiknya dilakukan penetapan batas wilayah jangkauan pada saat penyeleksian calon nasabah peminjam.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleIdentifikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembalian Kreditid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record