Analisis Usahatani Tumpang Sari Jagung dan Kacang Tanah dengan Sistem Sewa Lahan
Abstract
Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia kebutuhan pangan semakin meningkat. Tetapi peningkatan produksi di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negri. Sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi dengan penerapan teknologi (misalnya penggunaan varietas unggul dan sistem tumpang sari ). Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia kebutuhan pangan semakin meningkat. Tetapi peningkatan produksi di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negri. Sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi dengan penerapan teknologi (misalnya penggunaan varietas unggul dan sistem tumpang sari ). Salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas adalah menerapkan sistem tumpang sari yang memerlukan biaya produksi yang lebih besar, dengan harapan sistem tumpang sari akan lebih menguntungkan dari segi produksi, pendapatan, dan faktor resiko harga dari penanaman secara monokultur. Agar tercapainya harapan petani, maka perlu dilakukan analisis korelasi fungsi produksi dengan produksi. Sewa atas tanah yang ditetapkan UNWIM sebagai pemilik lahan besar kemungkinan tidak menguntungkan petani, akibatnya menimbulkan kendala. Di sisi lain dengan adanya krisis (terjadi kenaikan biaya produksi), harapan petani pada musim tanam 2000 yaitu produksi dan pendapatan yang diperoleh lebih besar dari sebelum krisis dan dari sistem monokultur jagung dan kacang tanah setelah krisis.