Show simple item record

dc.contributor.authorWidyastuti, Wiwit
dc.date.accessioned2010-05-19T08:24:04Z
dc.date.available2010-05-19T08:24:04Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23484
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas buah yang meliputi sifat fisik dan kimia pada stadia kematangan buah 75 dan 100 % pada delapan genotipe pepaya koleksi PKBT (Pusat Kajian Buah-buahan Tropika). Genotipe yang diamati adalah IPB 1, IPB 2A, IPB 3, IPB 3A, IPB 4, IPB 7, IPB 8, dan IPB 9. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Desember 2008 di kebun percobaan IPB Tajur 1, Bogor. Ruangan untuk penyimpanan buah di kebun percobaan IPB Tajur 1, serta pengamatan sifat kimia dilakukan di Laboratorium Research Group on Crop Improvement (RGCI), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang disusun secara Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Petak utama adalah perlakuan penyimpanan buah hingga mencapai stadia kematangan 75 dan 100 %. Genotipe buah pepaya yang diamati yaitu IPB 1, IPB 2A, IPB 3, IPB 3A, IPB 4, IPB 7, IPB 8, dan IPB 9 sebagai anak petak. Setiap perlakukan dilakukan 3 ulangan, sehingga terdapat 48 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari satu buah pepaya. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F, apabila terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan pada taraf 5 %. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbedaan stadia kematangan tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati, kecuali berpengatuh nyata terhadap pH serta berpengaruh sangat nyata terhadap kekerasan kulit buah bagian tengah. Terdapat perbedaan yang nyata diantara genotipe yang diamati pada peubah kekerasan daging buah pada bagian tengah, ATT, kandungan vitamin C, dan karoten. Perbedaan yang sangat nyata terdapat pada peubah panjang, diameter, bobot buah, bobot kulit buah, bobot daging buah, bobot biji, bobot 100 biji, jumlah biji, tebal minimal dan maksimal daging buah, kekerasan kulit buah pada bagian pangkal, tengah, ujung, serta kekerasan daging buah bagian ujung, dan pH, sedangkan pada bagian yang dapat dimakan, kekerasan daging buah bagian pangkal, PTT dan PTT/ATT tidak terdapat perbedaan yang nyata. Koefisien keragaman berkisar antara 3 – 55%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe yang diamati pada kematangan 75 dan 100% pada umumnya memiliki kualitas yang sama, kecuali pada peubah kekerasan daging buah pada bagian tengah dan ujung, kandungan vitamin C serta kandungan karoten. Kualitas buah dapat ditentukan oleh beberapa peubah, yaitu jumlah biji, bagian buah yang dapat dimakan, kekerasan daging buah, nilai PTT, ATT, perbandingan PTT dan ATT, serta kandungan vitamin C dan karoten. Genotipe IPB 4 memiliki jumlah biji yang lebih sedikit dibandingkan dengan genotipe lainnya. Genotipe IPB 3 memiliki keunggulan hampir pada semua peubah yang menentukan kualitas, kecuali pada tingkat kekerasan daging buah yang lunak, nilai ATT yang lebih tinggi serta perbandingan antara nilai PTT dan ATT lebih rendah dibandingkan dengan IPB 2A dan IPB 9. Genotipe IPB 9 dan IPB 7 memiliki keunggulan yang sama pada peubah tingkat kekerasan daging buah, kandungan ATT yang rendah, nilai perbandingan antara PTT dan ATT yang besar, serta nilai pH yang tinggi. Kandungan vitamin C dan karoten yang tinggi dimiliki oleh genotipe IPB 4.id
dc.publisherIPB(Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Kualitas Buah Delapan Genotipe Pepaya Koleksi Pkbt Pada Dua Stadia Kematanganid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record