Show simple item record

Influence of Potassium on Growth of Raja Bulu Banana (Musa sp. AAB group) in Bogor, West Java

dc.contributor.advisorSobir
dc.contributor.advisorSantosa, Edi
dc.contributor.authorPutro, Mohammad Adi
dc.date.accessioned2010-04-01T03:17:50Z
dc.date.available2010-04-01T03:17:50Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/2324
dc.description.abstractThis experiment was conducted to assess the effect of potassium chloride fertilizer doses differences on growth of Raja Bulu banana in Kampung Ciherang Kaum, Ciherang Village, Kecamatan Darmaga, Bogor, West Java since December 2007 until June 2008. This experiment based on Fully Randomized Group Design with one factor, potassium chloride doses, which consist of 0 g/plant, 100 and 225 g/plant, 200 and 450 g/plant, 300 and 675 g/plant, and 400 dan 900 g/plant. Each treatment were repeated three times. The Raja Bulu banana used in this research were planted from three months old suckers. The fertilizer was applied twice, at 2 Months After Planting (MAP) and 5 MAP. The fertilizer was spread around banana plant and then piled with soil. Potassium chloride doses applied did not affect the height, leaf number and sucker number of Raja Bulu banana. They also did not affect the plant girth of Raja Bulu banana, except at 35 and 37 Weeks After Planting (WAP). Raja Bulu banana which fertilized with 200 and 450 g/plant potassium chloride significantly had the biggest plant girth at 35 and 37 WAP. The result of Raja Bulu banana leaf chemical analysis showed that the doses of potassium chloride applied were not enough to supply the Raja Bulu banana need of potassium. The conclusion of this experiment is that application of potassium chloride until 400 and 900 g/plant did not affect Raja Bulu bananas growth.
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk KCl terhadap pertumbuhan pisang Raja Bulu yang dilaksanakan di kebun pisang di Kampung Ciherang Kaum, Desa Ciherang, Kecamatan Darmaga, Bogor, Jawa Barat pada bulan Desember 2007 – Juni 2008. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor, yaitu dosis pupuk KCl yang terdiri dari 0 g/tanaman, 100 dan 225 g/tanaman, 200 dan 450 g/tanaman, 300 dan 675 g/tanaman, serta 400 dan 900 g/tanaman. Percobaan ini diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 15 satuan percobaan. Pisang Raja Bulu yang digunakan berasal dari anakan bonggol berumur tiga bulan. Pemupukan dilakukan saat 2 Bulan Setelah Tanam (2 BST) dan 5 BST. Pemupukan dilakukan dengan cara menabur pupuk di sekeliling tanaman dan kemudian ditimbun dengan tanah. Perlakuan dosis pupuk KCl yang diberikan tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan tanaman pisang Raja Bulu. Perlakuan dosis pupuk KCl juga tidak berpengaruh terhadap lingkar batang tanaman pisang Raja Bulu, kecuali pada 35 dan 37 MST. Pada 35 dan 37 MST, tanaman pisang Raja Bulu dengan perlakuan dosis pupuk KCl 200 dan 450 g/tanaman secara signifikan memiliki lingkar batang yang lebih besar dibandingkan perlakuan lainnya. Hasil analisis kimia pada daun pisang Raja Bulu menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk KCl hingga 400 dan 900 g/tanaman menghasilkan kandungan kalium pada daun pisang yang masih berada di bawah batas kecukupan. Hal ini mengindikasikan bahwa kalium yang diberikan belum memenuhi kebutuhan kalium tanaman pisang Raja Bulu. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan dosis KCl sampai dengan 400 dan 900 g/tanaman tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan pisang Raja Bulu.
dc.publisherIPB
dc.titlePengaruh Kalium terhadap Pertumbuhan Pisang Raja Bulu (Musa sp. AAB group) di Bogor, Jawa Baratid
dc.titleInfluence of Potassium on Growth of Raja Bulu Banana (Musa sp. AAB group) in Bogor, West Java


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record