Show simple item record

dc.contributor.authorIndri Yastuti, Titin
dc.date.accessioned2010-05-18T08:42:25Z
dc.date.available2010-05-18T08:42:25Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22843
dc.description.abstractTekstil adalah salah satu industri terpenting di Indonesia bahkan pada kenyataannya industri ini memiliki peran penting dalam perekonomian di semua negara berkembang. Industri tekstil selain menghasilkan kebutuhan pokok berupa sandang juga menyediakan lapangan kerja dan pemasukan devisa negara yang besar. Selama ini ekspor Tekstil dan Produk Tekstil ke Amerika serikat (AS), Uni Eropa (UE), Kanada, dan Nonvegia dikenakan kuota oleh negara pengimpor sejak tahun 1980 di bawah kerangka kesepakatan MultiFibre Arrangements (MFA). Namun kebijakan sistem kuota ini akan segera berakhir seiring dengan telah disepakatinya putaran Uruguay pada tanggal 15 April 1994 di Marrakesh yang menghasilkan Agreement on Textiles and Clothing (masa peralihan selama 10 tahun sebelum akhiya kuota dihapuskan seluruhnya, berlaku sejak 1' Januari 1995-31 Desember 2004). Mulai tahun 2005 perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil ('I'PT) internasional menjadi lebih transparan dan didasarkan pada persaingan terbuka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji secara umum struktur industri TPT di pasar domestik maupun pasar internasional, posisi daya saing komoditas TPT Indonesia di pasar internasional serta mengidentifkasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi daya saing maupun pemasaran TPT Indonesia di pasar internasional.id
dc.publisherBogor Agricultural University
dc.titleDampak Penghapusan Kebijakan Kuota MFA (MultiFibre Arrangeitzent) terhadap Daya Saing dan Pemasaran SeMor Tekstil dan Produk Tekstilid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record