dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh spesies dan posisi embrio pada benih terhadap viabilitas benib aren (Arenga sp. (Wurmb.) Merr.). Penelitian dilaksanakan pada bulan September 1998 sampai Pebruari 1999 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB Leuwikopo. Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor spesies aren yang terdiri dari tiga taraf A. pinnata (Vl), A. undulatifolia (V2) dan A. mindorensis (V3) dan faktor posisi embrio pada benib yang terdiri dari dua taraf yaitu posisi embrio di sebelah kiri benih (Kl) dan posisi benih di sebelah kanan benih (K2). Pengamatan dilakukan terhadap parameter parameter Viabilitas Total dengan tolok ukur potensi tumbuh maksimum, Viabilitas Potensial dengan tolok ukur daya berkecambah, parameter Vigor Kekuatan Tumbub Benib dengan tolok ukur kecepatan tumbuh, spontanitas tumbuh dan germination value, parameter Vigor Kekuatan Tumbuh Bibit dengan tolok ukur tinggi tanaman, panjang akar, panjang seludang daun dan panjang seludang kotil serta terhadap kadar air benih. lnteraksi perlakuan spesies dan posisi embrio pada benih tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara benih spesies A. pinna/a, A. undulatifolia dan A. mindorensis dengan posisi embrio sebelah kanan benih maupun posisi embrio sebelah kiri benih pada semua parameter yang diamati. Perlakuan faktor tungal spesies berpengaruh nyata pada sernua tolok ukur. Spesies A. pinnata dan dan A. mindorensis rnernpunyai potensi turnbuh rnaksirnurn, daya berkeearnbah, keeepatan turnbuh, spontanitas turnbuh, germination vallie, panjang akar dan panjang seludang kotil yang sarna, tetapi spesies A. IIndulati/olia rnernpunyai nilai yang lebih kecil daripada kedua spesies tersebut. Pada tolok ukur panjang seludang daun, tinggi tanarnan dan kadar air ketiga spesies rnenunjukkan perbedaan. Spesies A. pinnata rnernpunyai nilai panjang seludang daun dan tinggi tanarnan paling besar dibanding dua spesies yang lainnya sedangkan A. undulatifolia rnernpunyai nilai panjang seludang daun dan tinggi tanarnan yang paling kecil dan A. mindorensis berada diantaranya. Spesies A. mindorensis rnernpunyai kadar air paling tinggi (32,280 %) disusul A. pinnata (27,828 %) dan A. undulatifolia rnernpunyai kadar air paling rendah (25,690 %). Perlakuan faktor tunggal posisi ernbrio yaitu posisi ernbrio di sebelah kiri dan posisi ernbrio di sebelah kanan benih tidak rnenunjukkan perbedaan yang nyata pada sernua tolok ukur keeuali terhadap tolok ukur panjang seludang daun. Benih dengan posisi ernbrio di sebelah kiri mernpunyai panjang seludang daun lebih panjang (11,41 cm) daripada benih dengan posisi ernbrio di sebelah kanan benih (8,17 cm). | id |