Pengaruh Pemberian Dua Kombinasi Pupuk dan Perlakuan Pembuangan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium sp)

Abstract

Krisan merupakan bunga potong yang memiliki nilai estetika dan banyak digunakan oleh masyarakat dalam berbagai acara. Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bunga krisan di Indonesia membuka peluang usaha di bidang tanaman krisan. Pemberian pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan perlakuan pembuangan pucuk diharapkan mampu meningkatkan kualitas bunga krisan yang dipanen baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian dua kombinasi pupuk, pengaruh perlakuan pembuangan pucuk dan tanpa pembuangan pucuk terhadap pertumbuhan tanaman krisan serta pengaruh pemberian dua kombinasi pupuk terhadap pertumbuhan tanaman krisan yang dibuang pucuknya dan tidak dibuang pucuknya. Penelitian ini dilakukan di kebun Ciputri, Cianjur pada bulan Desember 1997- April 1998. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Terdapat dua macam faktor yaitu faktor pupuk dan faktor pembuangan pucuk pada tanaman. Faktor pupuk terdiri dari dua perlakuan yaitu Nl (NPK 24-8-8 26.79 11m2 diberikan pada tanaman umur 1 - 5 MST, dilanjutkan dengan NPK 15-15-15 (25.6 11m2) diberikan pada tanaman umur 6 - 9 MST) dan N2 (NPK plus yang terdiri dari NPK 15 - 15 - 15 (39.99 g) + KN03 (15.54 g) + MgS04 (3 g) + Urea (12.09 g) = 70.62gJ 11m2 ) diberikan pada tanaman umur 1 - 9 MST. Faktor kedua terdiri dari perlakuan pembuangan pueuk dan tanpa pembuangan pueuk. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Pemberian dua kombinasi pupuk yang berbeda mempengaruhi tinggi tanaman pada umur 3 - 7 MST dan jumlah colouring serta tidak berpengaruh terhadap diameter batang, jumlah dan waktu keluar bakal bunga, waktu colouring, jumlah bunga mekar penuh, diameter bunga mekar penuh, waktu panen, nilai EC dan pH tanah sebelum dan setelah pemupukan. Pemberian pupuk NPK plus menyebabkan tanaman krisan mengalami pertambahan tinggi yang lebih eepat pada umur 2 - 5 MST. Pertambahan tinggi paling eepat pada tanaman yang diberi pupuk NPK plus teljadi pada umur 5 MST yaitu 14.75 em. Tanaman krisan mengalami colouring pada 12 - 16 MST dan pemberian dua kombinasi pupuk yang berbeda mempengaruhi jumlah colouring. Tanaman krisan yang dipupuk NPK plus mempunyai jumlah colouring yang lebih banyak dan jumlah colouring yang terbanyak dieapai pada 15 MST yaitu 28 buah. Pemberian pupuk NPK plus atau NPK tidak berpengaruh nyata terhadap nilai EC tanah sebelum dan setelah pemupukan walaupun pemberian pupuk NPK plus dapat meningkatkan nilai EC tanah meneapai nilai optimum pada minggu ke-3 dan minggu ke-6. Nilai pH sebelum dan setelah pemupukan tidak dipengaruhi oleh pemberian dua kombinasi pupuk yang berbeda. Peningkatan nilai EC tanah eenderung menurunkan nilai pH pada 1,2,3 dan 5 MST. Nilai pH yang diukur berada pada kisaran pH yang coeok untuk tanaman krisan yaitu 5.4 - 6.2. Pembuangan pueuk pada tanaman krisan mempengaruhi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah bakal bunga, waktu dan jumlah colouring serta jumlah bunga mekar penuh. Pembuangan pucuk tidak berpengaruh terhadap waktu keluar bakal bunga, diameter bunga mekar penuh, waktu panen, nilai EC dan pH tanah sebelum dan setelah pemupukan. Pembuangan pucuk mempengaruhi tinggi tanaman pada umur 1 - 8 MST. Tanaman krisan yang dibuang pucuknya mengalami pertambahan tinggi yang lebih lambat dibandingkan dengan yang tidak dibuang pucuknya. Perlakuan pembuangan pucuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter batang tanaman krisan pada umur 6 - 8 MST. Diameter batang tanaman krisan yang dibuang pucuknya lebih kecil dibandingkan diameter batang tanaman krisan yang tidak dibuang pucuknya. Bakal bunga pada tanaman krisan yang dibuang pucuknya dan yang tidak dibuang pucuknya muncul pada 9 - 11 MST. Jumlah bakal bunga dan colouring pada tanaman krisan yang dibuang pucuknya lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman krisan yang tidak dibuang pucuknya dan mengalami colouring yang lebih lambat yaitu pada umur 13 MST. Perlakuan pembuangan pucuk pada tanaman krisan mengakibatkan jumlah bunga mekar penuh yang lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman yang tidak dibuang pucuknya yaitu 106.6 bunga. Interaksi antar perlakuan hanya teIjadi pada pengukuran nilai pH tanah sesudah pemupukan pada minggu ke-S. Berdasarkan hasil uji korelasi temyata nilai pH tanah sesudah pemupukan pada minggu ke-S akibat interaksi perlakuan pemberian dua kombinasi pupuk dan perlakuan pembuangan pucuk tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada minggu ke-S tersebut