Show simple item record

dc.contributor.authorWidasmara, Diah
dc.date.accessioned2010-05-16T22:38:44Z
dc.date.available2010-05-16T22:38:44Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22108
dc.description.abstractEkosistem vegetasi mangrove merupakan bagian dari kawasan pantai yang di dalamnya berinteraksi faktor daratan {terestriaf) dan kelautan {marine). Wilayah ini merupakan ecotone yang memiliki potensi keanekaragaman hayati dan bernilai ekonomis, namun pemanfaatan dan pengelolaannya masih terbatas. Keterbatasan data dan informasi kondisi daerah hutan mangrove dengan karakteristik letak dan medan berlumpur tebal menyebabkan hutan mangrove sulit dijangkau sehingga membutuhkan banyak biaya dan waktu untuk pengamatan di lapang. Foto udara merupakan . salah satu metode penginderaan jauh yang sudah diaplikasikan sejak awal abad ke-20 untuk memperoleh informasi tentang kenampakan objek, daerah atau fenomena di permukaan bumi tanpa kontak langsung. Adapun tujuan awal penelitian ini difokuskan untuk memetakan spesies dominan mangrove, kemudian diperluas dengan meme.takan kerapatan magrove, tipe penutupan lahan, dan menganalisis kondisi ekosistem mangrove dari aspek, ekologi, indikator kondisi lahan, pengelompokkan kesamaan habitat dan kondisi geografis Sungai Sapuregel. Data foto udara digital tahun 1999 bulan Mei skala 1:20.000. Data penutupan lahan, geografis dan administratif daerah penelitian dikutip dari Peta Ekosistem Pertanian SARI Project-BPPT, Segara Anakan, Kabupaten Cilacap skala 1: 100.000 dan Peta Rupabumi -BAKOSURTANAL skala 1: 25.000 tahun 1999 mencakup lembar Pengolahan. Penelitian terdiri dari pengolahan data dan pengamatan lapangan. Pengolahan data September 2001 s.d. Mei 2002 dengan program ER Mapper 5.5, ArcView 3.1, Arcinfo 3. 5.2, parameter fisika-kimia mencakup (suhu, pH, salinitas, kekeruhan, tipe substrat). Analisis digital citra digital foto udara berwarna di-scan dengan resolusi 600 (dots per inchs) yang setara dengan ukuran (0,85 x 0,85) m di lapangan dan kesalahan di lapang 0,44 m. Resolusi spasial foto udara digital memiliki kedetllan yang cukup tinggi terutama dalam warna, rona, bentuk, pola, tekstur dan ukuran objek jika dibandingkan dengan resolusi spasial citra Landsat TM (30 x 30) m. Hal ini karena citra Landsat-TM memiliki resolusi spektral yang lebih tinggi yaitu tujuh band sedangkan foto udara hanya satu band. Koreksi geometris menghasilkan nilai RMSE {Root Mean Square Error) atau kesalahan rata-rataid
dc.titlePendugaan Jenis dan Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Foto Udara Berwarna Pankromatik Skala 1: 20.000 di Sungai Sapuregel, Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengahid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record