View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Marine Science And Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Marine Science And Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KONDISI PERAIRAN MUARA BERDASARKAN PARAMETER FISIKA DAN KIMIA DI MUARA BENGAWAN SOLO UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR

      Thumbnail
      View/Open
      C02dss.pdf (2.103Mb)
      C02dss_abstract.pdf (274.0Kb)
      Date
      2002
      Author
      Supriyadi, Dedi Sutendy
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Wilayah pesisir merupakan wilayah perbatasan antara laut dan daratan dimana keduanya saling mempengaruhi satu sama lain, dan ditunjang dengan proses fisika, kimia dan biologi perairan menjadikan wilayah pesisir ini memiliki karakteristik tersendiri seperti tingkat produktifitas primer wilayah pesisir yang tinggi (10 kali dari produktifitas laut bebas), tetapi wilayah ini mendapatkan tekanan ekosistem yang tinggi diakibatkan dari banyaknya aktivitas di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari fluktuasi parameter fisik dan kimia perairan estuari dan mempelajari proses-proses pada perairan berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia daerah muara sungai Bengawan Solo Kecamatan Ujung Pangkah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2001. Kegiatan sampling dilakukan 6 kali selama 6 bulan, Lokasi pengamatan sebagai tempat pengamatan dan pengambilan contoh air dilakukan dengan pertimbangan, sebagai berikut: Stasiun 1 yaitu pada sungai inti. Stasiun 2 yaitu keluaran pertama. Stasiun 3 yaitu terletak pada muara keluaran pertama. Stasiun 4 yaitu pada muara pertemuan sungai dan laut. Stasiun 5 yaitu pada muara pertemuan sungai dan laut. Stasiun 6 yaitu pada muara keluaran kedua. Stasiun 7 yaitu keluaran kedua. Stasiun 8 yaitu pada keluaran ketiga. Stasiun 9 yaitu pada keluaran keempat: Stasiun 10 yaitu pada keiuran yang terletak dekatpemukiman penduduk. Data disajikan dalam bentuk grafik setiap parameter kemudian dideskripsikan sesuai keadaan lapangan dengan melihat proses-proses yang terjadi di muara Sungai Bengawan Solo Kecamatan Ujung Pangkah. Dari hasil keseluruhan pengamatan suhu cukup bervariasi, yaitu dari 24°C sampai 32°C. Variasi suhu ini diakibatkan karena faktor waktu pengamatan yang dilakukan pada waktu pagi sampai sore hari. Faktor waktu pengamatan variasi nilai suhu juga dapat disebabkan oleh pengaruh pasang surut dan kedalaman perairan. Dari hasil pengukuran salinitas selama penelitian diperoleh kisaran salinitas antara 3%o sampai 29%o. Pada pengamatan salinitas ini dipengaruhi pula oleh musim, semakin besar air laut yang masuk ke sungai mengakibatkan salinitas pada sungai akan naik begitu pula sebaliknya semakin besar tekanan air tawar akan menyebabkan salinitas kearah muara menurun. Keadaan arus pada peraiaran estuari ini dipengaruhi oleh pasang surut, angin musim. Dari hasil penelitian didapat nilai kecepatan arus berkisar antara 0,02 m/det sampai 0,92 m/det. Kedalaman perairan berkisar antara 0,7 m sampai 3,37 cm. Variasi nilai kedalaman dipengaruhi karena letak pengamatan yang tidak terlalu tepat, dalam artian dapat berubah tempat, selain itu kemungkinan pada saat pengamatan tali untuk mendapatkan data tidak terlalu tegang dikarenakan tali tersebut terbawa arus. Untuk kisaran nilai kecerahan antara 0,19 % sampai 36,00 %. Variasi nilai kecerahan ini diakibatkan tingginya kandungan seston atau suspended particular material yang berasal dari sungai atau pengangkatan kembali endapan dasar akibat arus dan turbulensi. Nilai TSS (Padatan Tersuspensi) pada pengamatan berkisar antara 0,006 - 1,034 ppm ppm, nilai ini terlihat sangat kecil. Keberadaan padatan tersuspensi dalam perairan secara tidak langsung akan mempengaruhi keberadaan zat hara di perairan. Hasil pengamatan terhadap nilai pH berkisar antara 6-8. Perairan produktif dan ideal bagi kehidupan biota akuatik adalah perairan yang pH airnya berkisar antara 6.5 - 8.5. Nilai oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,098 - 6,775 ppm. Nilai ini sangat bervariasi. Variasi oksigen terlarut di perairan ini disebabkan karena adanya variasi suhu pada saat pengukuran, perbedaan kountur kedalaman, kandungan zat hara, dan pergerakan air. Senyawa nitrogen anorganik ada yang diperlukan oleh organisme autotrofik sebagai zat hara yaitu nitrat. Dari hasil analisis didapat konsentrasi nitrat berkisar antara 0,03 ppm sampai 1,16 ppm. Konsentrasi nitrat pada perairan ini dapat berasal dari tambak akibat penambahan pupuk anorganik. Senyawa yang diperlukan oleh organisme autotrofik sebagai zat hara selain nitrat adalah fosfat. Hasil analisis selama pengamatan fosfat didapat konsentrasi fosfat dengan kisaran berkisar antara 0,02 ppm sampai 0,25 ppm. Hasil analisis BOD5 didapat nilai dengan kisaran antara 8,5 ppm sampai 14,5 ppm. Kondisi perairan sekitar lokasi pengamtan terdapat banyak tambak. Sisa pakan ikan dapat menaikkan kandungan BOD5 di perairan. Senyawa lainnya sebagai zat hara selain nitrat dan fofat adalah silikat. Dari data analisis selama pengamatan didapat kiasaran silikat berkisar antara 0,12 ppm sampai dengan 1,59 ppm. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi nitrit dalam perairan berkisar antara 0,01 ppm sampai 0,19 ppm. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara ammonia dan nitrat. Hasil analisis selama pengamatan didapat hasil konsentrasi untuk ammonia berkisar antara 0,01 ppm sampai 0,55 ppm. Hal ini disebabkan dalam aktifitas telah terjadi penumpukan material terutama bahan organik seperti pakan udang, kotoran, biota yang mati dalam tambak. Proses fisika dan kimia yang terjadi pada perairan muara tersebut dipengaruhi oleh kegiatan di sekitar perairan dan letaknya. Salah satu kegiatan yang merupakan sumber pencemar diperkirakan adalah kegiatan tambak. Hal ini dapat terlihat dari nilai kandungan BOD5, DO dan nitrat yang tinggi, yang diduga berasal dari adanya proses pengurairan bahan organik berupa sisa pakan, sisa metabolisme dan pupuk. Selain itu pengaruh dari buangan rumah tangga dan industri juga mempengaruhi penurunan kualitas air di perairan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22102
      Collections
      • UT - Marine Science And Technology [2094]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository