Show simple item record

dc.contributor.authorRachmawati, Ian
dc.date.accessioned2010-05-16T22:08:00Z
dc.date.available2010-05-16T22:08:00Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22094
dc.description.abstractProduktivitas suatu perairan tidak lepas dari peranan fitoplankton sebagai dasar kehidupan bagi organisme perairan lainnya. Dari berbagai unsur hara yang dibutuhkan, N dan P merupakan unsur yang terpenting bagi pertumbuhan fitoplankton. Tingginya unsur hara N dan P dapat mengakibatkan proses eutrofikasi pada perairan yang bila terus terjadi dapat memicu terjadinya perkembangbiakan fitoplankton yang berlebihan, sehingga perlu adanya penelitian terhadap fitoplankton dalam hubungannya dengan rasio N/P. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat respon beberapa jenis fitoplankton terhadap media dengan rasio N/P yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2001, bertempat di Laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Inokulan diperoleh dengan teknik kulturisasi dari air yang mengandung fitoplankton, kemudian dipelihara dengan memberi cahaya dan aerasi. Penelitian ini dibagi kedalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan tiga macam percobaan yang bertujuan untuk mengetahui media dengan rasio N/P yang baik yang akan digunakan pada penelitian utama. Pada percobaan pertama diberikan perlakuan dengan rasio N/P 1:1,5:1,10:1, 15:1, 20:1, dan 25:1. Pada percobaan kedua rasio N/P yang digunakan adalah 5:1, 30:1, dan 35:1. Sedangkan pada percobaan ketiga pemberian rasio N/P adalah 5:1, 15:1, 25:1, dan 35:1. Hasil yang diperoleh dari penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa fitoplankton yang memiliki jumlah sel/liter lebih tinggi selalu mendominasi pada semua perlakuan. Pemberian konsentrasi N dan P yang berbeda, namun dengan perbandingan yang sama ternyata memberikan hasil yang hampir sama. Dengan demikian hasil penelitian pendahuluan mennjukkan bahwa fitoplankton dapat hidup pada semua perlakuan. Oleh karena itu ditentukan rasio N/P sesuai dengan kisaran tersebut untuk melakukan penelitian utama. Penelitian utama dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian pendahuluan, yaitu dengan perlakuan rasio N/P pada perlakuan A(5:l), B(15:l), C(25:l), dan D(35:1), dengan masing-masing perlakuan tiga kali ulangan. Secara umum keadaan media seperti yang diharapkan sesuai untuk pertumbuhan fitoplankton. Untuk kualitas air media diperoleh bahwa suhu menunjukkan keseragaman, berada pada kisaran 18°C sampai 20°C. Nilai pH berkisar antara 7,0 sampai 7,7, berada pada kondisi normal yang baik untuk pertumbuhan fitoplankton. Salinitas tidak menunjukkan fluktuasi yang besar dengan berada pada kisaran 26,0%o sampai 27%o, Berdasarkan data terlihat bahwa pengukuran parameter fisika dan kimia pada semua perlakuan menunjukkan kondisi yang optimal untuk pertumbuhan fitoplankton. Nilai nitrat menunjukkan penurunan hingga hari ke-15, menunjukkan adanya pemanfaatan nitrat oleh fitoplankton. Sedangkan ammonia dan nitrit menunjukkan nilai yang stabil, bahkan cenderung menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut terjadi karena nitrat tersedia lebih banyak dibandingkan parameter yang lain, sehingga fitoplankton cenderung memanfaatkan nitrat. Sedangkan nitrit tidak diserap oleh fitoplankton karena bersifat racun. Konsentrasi ortofosfat mengalami penurunan selama pengamatan pada semua perlakuan. Hal tersebut menunjukkan adanya pemakaian ortofosfat oleh fitoplankton untuk perkembangannya, karena ortofosfat adalah fosfat terlarut yang dapat langsung dimanfaatkan oleh fitoplankton. Secara umum fitoplankton dapat tumbuh pada semua perlakuan yangn dicobakan, walaupun dengan pola pertumbuhan yang berbeda-beda. Dunaliella salina memiliki kelimpahan yang rendah pada rasio N/P 5:1, namun mendominasi pada rasio N/P 15:1,25:1, dan 35:1. Phaeodactylurn tricornutum memiliki kelimpahan yang cukup tinggi pada rasio N/P 5:1,15:1, dan 25:1, tapi pada rasio N/P 35:1 kelimpahannya lebih rendah dibanding jenis yang lain. Pada rasio N/P 5:1,15:1, dan 25:1, Anabaenopsis circularis memiliki kelimpahan yang rendah, sedangkan pada rasio 35:1 terlihat mempunyai potensi untuk mendominasi. Kandungan unsur hara nitrogen dan fosfor, terutama dalam bentuk nitrat dan ortofosfat sangat mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dalam suatu perairan. Kandungan unsur hara nitrat dan ortofosfat selama pengamatan cenderung menurun pada saat kelimpahan fitoplankton meningkat. Hal ini disebabkan unsur hara tersebut dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk pertumbuhannya.id
dc.titlePERTUMBUHAN Dunaliella salina, Phaeodactylum tricormitum, DAN Anabaenopsis circularis DALAM RASIO N/P YANG BERBEDA PADA SKALA LABORATORIUMid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record