Show simple item record

dc.contributor.authorIrawan, Dedy
dc.date.accessioned2010-05-16T21:54:27Z
dc.date.available2010-05-16T21:54:27Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22087
dc.description.abstractCirebon merupakan salah satu fishing base armada penangkapan ikan cucut dengan daerah penangkapan ikan di perairan Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan utara Jawa. Nelayan Cirebon menggunakan sejenis jaring insang untuk menangkap ikan cucut yang disebut jaring liong bim {gillnet cucut). Untuk meningkatkan produksi dan ukuran hasil tangkapan, nelayan Cirebon memodifikasi jaring liong bun dengan memperbesar ukuran mata jaring dari 45,0 cm menjadi 49,7 cm. Pada perkembangan terakhir, mayoritas nelayan sudah menggunakan ukuran mata jaring 49,7 dan 54,3 cm. Namun, sampai sekarang belum ada penelitian secara ilmiah yang membahas mengenai pengaruh kedua ukuran mata jaring tersebut terhadap hasil tangkapan ikan cucut. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh ukuran mata jaring terhadap hasil tangkapan ikan cucut jenis depo dan junjunan serta terhadap komposisi hasil tangkapan keseluruhan. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan September-Oktober 2000 dan Juni 2001 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Kotamadya Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode studi perbandingan (comparative study), yaitu membandingkan hasil tangkapan dua jenis jaring liong bun dengan ukuran mata yang berbeda. Data penelitian dikelompokkan atas data primer dan sekunder. Data primer terdiri atas data hasil tangkapan dan data hasil wawancara dengan nelayan. Kedua jenis data tersebut dikumpulkan setiap trip dengan 7 kali ulangan untuk setiap ukuran mata jaring. Data sekunder diperoleh dari Kantor PPN Kejawanan, seperti data produksi dan jumlah alat tangkap. Data hasil tangkapan meliputi jumlah tangkapan, berat tangkapan dan ukuran panjang cagak Analisis deskriptif dilakukan untuk membandingkan jumlah dan berat hasil tangkapan ikan depo dan junjunan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ukuran mata jaring 49,7 cm dan 54,3 cm terhadap ukuran panjang cagak kedua jenis ikan dihitung dengan uji-t. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ukuran mata jaring terhadap hasil tangkapan total dilalaikan dengan melihat perbandingan komposisi hasil tangkapan kedua ukuran mata jaring tersebut. Selang panjang cagak ikan junjunan yang tertangkap oleh jaring cucut dengan ukuran mata jaring 49 J cm adalah antara 139,4-201,1 cm, atau lebih Tendali dari ukuran mata jaring 54,3 cm (139,4-211,4). Ikan junjunan hasil tangkapan jaring liong bun dengan ukuran mata jaring 49,7 cm terbanyak berada pada kisaran panjang cagak 160,0-170,2 cm. Sedangkan ukuran mata jaring 54,3 cm pada selang 170,3-180,5 cm. Pada selang panjang cagak 139,4-170,2 cm, ukuran mata jaring 49,7 cm memiliki kemampuan menangkap ikan junjunan yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran mata jaring 54,3 cm. Hal ini diduga karena ukuran panjang cagak ikan junjunan mendekati maksimum untuk ukuran mata jaring 49,7 cm, sehingga lebih banyak menangkap ikan junjunan yang berada pada kisaran tersebut. Hasil analisis statistik uji-t untuk ukuran mata jaring 49,7 cm dan 54,3 cm terhadap ukuran panjang cagak hasil tangkapan ikan junjunan pada selang kepercayaan cc = 0,05 menjelaskan bahwa terdapat perbedaan hasil tangkapan pada kedua ukuran mata jaring. Selang panjang cagak ikan depo yang tertangkap oleh jaring liong bun dengan ukuran mata jaring 49,7 cm antara 149,7-201,1 cm, atau lebih rendah dari ukuran mata jaring 54,3 cm (149,7-211,4 cm). Ikan hasil tangkapan jaring cucut terbanyak untuk kedua ukuran mata jaring berada pada kisaran panjang cagak 170,3-180,5 cm dengari frekuensi terbanyak pada ukuran mata jaring 54,3 cm. Pada selang ukuran panjang cagak 149,7-180,5 cm, ukuran mata jaring 54,3 cm menempati urutan teratas untuk jumlah tangkapan. Sedangkan pada selang ukuran panjang cagak 201,2-211,4 cm, ukuran mata jaring 49,7 cm tidak dapat menangkap ikan depo. Hasil perhitungan analisis uji-t pada taraf nyata oc = 0,05 terhadap panjang cagak ikan depo menunjukkan bahwa ukuran panjang cagak ikan depo yang tertangkap oleh jaring liong bun ukuran mata jaring 49,7 dan 54,3 cm berbeda secara nyata terhadap ukuran ikan depo. Hal tersebut menunjukkan penggunaan jaring liong bun berukuran mata jaring 49,7 dan 54,3 cm mempengaruhi ukuran hasil tangkapan. Komposisi total ikan hasil tangkapan ukuran mata jaring 49,7 cm adalah pari besar (Himantura uamak) sebanyak 332 ekor atau 32,6 % dari total hasil tangkapan, pari kecil {Dasyatis sp) 284 ekor (27,9 %), junjunan (Rhynchobalns djiddensis) 281 ekor (27,6 %), pari duri (Dasyatis blekeer) 58 ekor (5,7 %), depo (Rhinobatus schlegelii) 36 ekor (3,5 %), cucut batok mimi (Rhina ancylostoma) 13 ekor (1,3 %), cucut bekeman atau kepala besar (Squatina japónica) 11 ekor (1,1 %), pari air (Rhinoraja longicauda) 3 ekor (0,3 %) dan cucut martil (Sphyrna zigaena) 1 ekor (0,1 %). Jaring liong bun dengan ukuran mata jaring 54,3 cm mampu menangkap pari besar (Himantura uamak) 759 ekor atau 43,1 % dari total hasil tangkapan, pari kecil (Dasyatis sp) 428 ekor (24,3 %), junjunan (Rhynchobatus djiddensis) 332 ekor (18,8 %), pari duri (Dasyatis blekeer) 1 18 ekor (6,7 %), depo (Rhinobatus schlegelii) 98 ekor (5,6 %), cucut batok mimi (Rhina ancylostoma) 18 ekor (1,0 %), cucut bekeman atau kepala besar (Squatina japónica) 9 ekor (0,5 %) dan cucut martil (Sphyrna zigaena) 1 ekor (0,1 %). Bentuk tubuh ikan hiu dan pari yang cendrung pipih (compress atau depress) menyebabkan ikan tersebut dapat tertangkap oleh kedua ukuran mata jaring. Sedangkan jumlah tangkapan keduanya sangat dipengaruhi oleh luasan jaring yang digunakan. Pada saat pengoperasian, jumlah jaring yang sama akan menyebabkan ukuran mata jaring 54,3 cm memiliki peluang menangkap ikan cucut dan pari yang lebih besar dari ukuran mata jaring 49,7 cm. Beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah jaring liong bun dengan ukuran mata jaring 54,3 cm menangkap ikan depo dan junjunan dengan ukuran, jumlah dan panjang cagak yang lebih besar dibandingkan ukuran mata jaring 49,7 cm ; komposisi hasil tangkapan jaring liong ukuran mata jaring 54,3 cm lebih besar dibandingkan jaring liong bun berukuran mata jaring 49,7 cm dan hasil tangkapan sampingan kedua jaring liong bun didominasi oleh ikan pari besar.id
dc.titleProduktivitas Jaring Liong Bun (Gillnet Cucut) terhadap Ikam Depo {Rhinobaius sciilegelii) dan Ikan Junjunan {Rliynchobatits djiddensis) di Perairan Utara Pulau Jawaid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record