Show simple item record

dc.contributor.authorRakhman, Budi
dc.date.accessioned2010-05-16T21:09:08Z
dc.date.available2010-05-16T21:09:08Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22064
dc.description.abstractKabupaten Subang merupakan salah satu daerah penghasil ikan laut yang relatif besar di pantai utara Jawa Barat. Jenis udang merupakan salah satu primadona utama nelayan, selain tongkol, layang dan kembung. Salah satu jenis alat penangkap udang di perairan Subang adalah jaring arad. Alat ini banyak digunakan oleh nelayan, karena biaya pembuatannya murah dan tahan lama dibandingkan dengan jenis alat penangkap udang lainnya (trammel net). Penelitian mengenai pengaruh penggunaan rantai pengejut {ticklev chaiii) pada jaring arad terhadap hasil tangkapan udang sampai saat ini belum pernah dilakukan. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan seatas rantai pada bagian depan mulut jaring arad. Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan hasil tangkapan udang pada jaring arad. Pengambilan data "dilaksanakan selama bulan Agustus 2001 di perairan Blanakan, Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fish'mg. Jumlah trip sebanyak 4 kali. Setiap trip dilakukan 4 kali operasi penangkapan (setting dan hauling) untuk masing-masing jaring arad standar (tanpai rantai) dan perlakuan (menggunakan rantai) secara bergantian. Data primer diperoleh dari operasi penangkapan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait di Kabupaten Subang. Dari seluruh hasil tangkapan udang jerbung ditentukan ukuran panjang totalnya. Jumlah kelas panjang dan interval kelas dihitung menggunakan rumus distribusi frekuensi. Sementara uji analisis ragam klasifikasi satu arah digunakan untuk melihat perbedaan jumlah hasil tangkapan kedua jenis jaring. Hasil tangkapan jaring arad terdiri atas udang dan ikan. Jenis-jenis udang yang tertangkap oleh kedua jenis jaring adalah udang jerbung {Penaeus merguiensis) sebanyak 2.627 ekor (20,59 kg), krosok {Parapenaeopsis sculpiilis) 2.058 ekor (10.97 kg), windu {Penaeus monodon) 22 ekor (405 g) dan udang dogol {Metapenaeus ensis) 10 ekor (120 g). Jenis hasil tangkapan udang didominasi oleh udangjerbung sebanyak 1.171 ekor (64.77%) pada jaring arad standar dan 1.456 ekor (63.68%) pada jaring arad perlakuan. Hasil perhitungan analisis ragam untuk jenis tangkapan udang jerbung menunjukkan tidak berbeda nyata pada kedua jaring arad dengan nilai F^t 3,87 dan Ftab4.17, sedangkan untuk total hasil tangkapan berbeda nyata dengan nilai Fim 4,63 pada taraf nyata 0.05. Hasil tangkapan sampingan pada kedua jenis jaring terdiri atas tiga waja {Johmus dussnmieri) sebanyak 133 ekor (4,725 kg), lidah {Cynoglossus lingua) 97 ekor (2,045 kg), kepiting {Scylia serrata) 92 ekor (6,11 kg), belanak (Mugil sp.) 24 ekor (675 g), petek {Leiognathus sp.) 8 ekor (150 g), rajungan {Portimus pelagicus) 5 ekor (325 g) dan manyung {Arius thalassinus) 1 ekor (275 g). Hasil perhitungan analisis ragam untuk jenis tangkapan tiga waja tidak berbeda nyata dengan nilai F^, 1,27 dan total hasil tangkapan sampingan tidak berbeda nyala dengan nilai F^t 0,04 dan F,^ 4.17 pada taraf nyata 0.05.id
dc.titlePenggunaan Rantai Pengejut (Tickler Chain) Pada Jaring Arad: Upaya Meningkatkan Hasil Tangkapan Udangid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record