Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dalam evaluasi potensi lindung dan wisata mangrove di segoro Anak, Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Mangrove merupakan ekosistem unik pada ekosistem estuari daerah tropis dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Mangrove mempunyai peran penting dalam menyangga kehidupan pesisir baik berupa peran ekonomi maupun peran ekologis. Seiring dengan perkembangan waktu, konversi dan eksploitasi mangrove untuk memenuhi kebutuhan manusia mengancam kelestarian ekosistem mangrove. Selain kepentingan diatas, kondisi alam, batas-batas administrasi menyebabkan tekanan pada ekosistem mangrove. Sebagai langkah awal" bagi pengelolaan ekosistem mangrove, evaluasi kesesuaian lahan untuk tujuan tertentu mutlak dilakukan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pengelolaan ekosistem mangrove adadalah dengan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam penginderaan jauh, sebaran, Iuasan dan kerapatan mangrove dapat dianalisis. Sedangkan Sistem Informasi Geografis menggabungkan hasil analisis penginderaan jauh dengan parameter-parameter yang digunakan dalam analisis kesesuaian lahan untuk kawasan lindung dan wisata mangrove. Ekosistem mangrove Segoro Anak merupakan salah satu ekosistem mangrove dengan kualitas yang masih bagus di Pulau Jawa. Luas hutan mangrove Segoro Anal meliputi 1232,37 ha. Sebagian besar (66,99%) mangrove Segoro Anak merupakan mangrove dengan kerapatan sangat tinggi, 2,70% mangrove sangat jarang, 3,98% mangrove jarang, 12,69 mangrove agak rapat, 5,98% mangrove kerapatan sedang dan 4,55% merupakan mangrove rapat. Untuk melakukan suatu kegiatan konservasi dengan tetap menjaga kelestarian mangrove, maka dilakukan suatu analisis kesesuaian lahan. Dalam hal ini ekosistem mangrove dievaluasi untuk tujuan pemanfaatan mangrove sebagai kawasan lindung dan wisata.