dc.description.abstract | Kerapatan tanaman sangat berpengaruh terhadap hasil panen. Begitu juga pada tanaman teh, kerapatan tanaman selain berpengaruh terhadap produksi juga terhadap kebutuhan biaya. Lahan dengan kerapatan tanaman yang sangat tinggi menghasilkan pueuk yang lebih tinggi dengan biaya investasi tinggi tetapi biaya pemeliharaan yang rendah dan pada kondisi kerapatan tanaman rendah terjadi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerapatan tanaman yang menghasilkan produksi maksimum dan tingkat kerapatan tanaman yang meminimumkan biaya produksi per kg pueuk (kerapatan optimum). Karena terjadi korelasi yang eukup tinggi diantara peubah bebas (multikolinearitas), dilakukan transfonnasi terhadap peubah bebas. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerapatan tanaman yang menghasilkan produksi maksimum pueuk teh dan kerapatan tanaman yang meminimumkan biaya produksi per kg pueuk adalah model polinom ordo dua (kuadratik). Model fungsi produksi adalah sebagai berikut : y ~ 12473 + 0.0804 (X» - 0.000092 (X>)' , R' ~ 78.1 % sedangkan model fungsi bi.ya adalah : TC ~ I1I1 - 0.00782 (X') + 0.000009 (X»' , R' ~ 79.9 % Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pucuk yang maksimum sebesar 12491 kg pueuk per ha dengan tingkat kerapatan tanaman 10390 perduiha. Sedangkan biaya produksi pueuk minimum sebesar Rp 1109.30,- per kg pucuk yang dieapai pada kerapatan tanaman (optimum) 10387 perdu/ha. | id |