Persepsi Remaja Terhadap Sinetron di Televisi (Kasus Dusun Karangsari, Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten DATI II Tasikmalaya)
Abstract
Televisi merupakan alat atau sarana yang secara sosiologis menjadi perantara untuk menyambung atau menyampaikan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat. Fungsi hiburan dalam televisi mendapatkan porsi yang lebih besar karena pemirsa lebih tertarik menyaksikan hiburannya dibandingkan dengan pemberitaan analisis atau kritik sosial. Banyak pihak mengharapkan agar bentuk acara hiburan yang ditayangkan hendaknya lebih mencerminkan budaya dan tata nilai yang berlaku di masyarakat. Keadaan ini memotivasi diproduksinya program lokal. Salah satu program lokal hiburan yang paling banyak diproduksi adalah sinetron. Remaja sebagai kalangan yang banyak menghabiskan waktu menonton televisi mendapatkan perhatian dalam penelitian ini, mengingat acara-acara televisi pada umumnya dapat mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan penonton. Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui persepsi remaja terhadap sinetron di televisi, (2) Untuk mengetahui apakah persepsi mempengaruhi pol a menonton remaja. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari (1) kuesioner karakteristik individu untuk mendapatkan data jenis kelamin, tingkat pendidikan, lingkungan, penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan keluarga, (2) lembar isian pola penggunaaan waktu televisi dan kuesioner persepsi remaja terhadap tiap episode sinetron yang ditontonnya selama seminggu diisi sendiri oleh respond en dan dicek melalui wawancara. Data sekunder diperoleh dari pihak desa yaitu mengenai keadaan dan kondisi fisik daerah penelitian. Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk jumlah dan persentasi yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Untuk keperluan pengujian hubungan antar variabel digunakan uji khi-kuadrat CI.. = 0,1. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan data yang diperoleh. Basil anal isis penilaian remaja terhadap sinetron memperlihatkan penyebaran yang tidak merata. Remaja senderung memberikan persepsi baik dibandingkan persepsi buruk. Hubungan antara persepsi dengan karakteristik individu menunjukkan : 1. Adanya hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi remaja terhadap sinetron di televisi. Reruaja perempuan cenderung memberikan persepsi baik, sedangkan remaja laki-laki penyebarannya merata baik yang memberikan persepsi baik maupun yang memberikan persepsi buruk. 2. Tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi remaja terhadap sinetron di televisi. Remaja yang tingkat pendidikannya tinggi dan remaja yang tingkat pendidikannya rendah penyebarannya tidak merata, cenderung lebih banyak memberikan persepsi baik dibandingkan persepsi buruk. 3. Tidak adanya hubungan antara lingkungan dengan persepsi remaja terhadap sinetron di televisi. Remaja yang tinggal bersama orangtua dan remaja yang tinggal bersama orang lain penyebarannya tidak merata, cenderung lebih banyak memberikan persepsi baik dibandingkan persepsi buruk. 4. Adanya hubungan antara status sosial orangtua dengan persepsl remaJa terhadap sinetron di televisi. Rerriaja yang status sosial orangtuanya rendah cenderung memberikan •persepsi baik, sedangkan rema ja yang status so sial orangtuanya tinggi penyebarannya merata baik yang memberikan persepsi baik dengan yang memberikan persepsi buruk. Sedangkan hubungan antara persepsi dengan pola penggunaan waktu menonton menunjukkan : l. Adanya hubungan antara persepsi dengan total waktu menonton. Remaja yang memiliki persepsi baik cenderung total waktu menontonnya tinggi, sedangkan remaja yang persepsinya buruk cenderung total waktu menontonnya rendah. 2. Tidak ada hubungan antara persepsi dengan frekuensi menonton. Remaja yang memiliki persepsi baik dan persepsi buruk penyebarannya merata baik di frekuensi menonton tinggi maupun di frekuensi menonton rendah.