Show simple item record

dc.contributor.authorLogamarta, Renny
dc.date.accessioned2010-05-15T07:57:37Z
dc.date.available2010-05-15T07:57:37Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21889
dc.description.abstractKebutuhan gula dalam negen terus mengalami peningkatan akibat pertambahan penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat dan bertambahnya industri yang memerlukan bahan baku gula. Untuk meningkatkan produksi gula, pemerintah lebih memacu usahatani tebu lahan kering daripada usahatani tebu lahan sawah. Usahatani tebu lahan sawah banyak menghadapi persaingan dari komoditas lain seperti beras. Meskipun areal tebu lahan kering mengalami peningkatan, ternyata produktivitas tebu lahan kering lebih rendah daripada produktivitas tebu lahan sawah. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan petani, pemborosan lahan dan mempengaruhi kinerja pabrik gula pada proses pengolahan tebu menjadi gula. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani tebu lahan kering pada musim tanam 199611 997, menganalisis besarnya nilai tambah dan balas jasa terhadap faktor-faktor produksi pada pengolahan tebu menjadi gula dan menganalisis posisi pabrik gula dalam kegiatan produksi untuk mencapai titik impas dan tingkat profitabilitas. Penelitian dilakukan di wilayah kerja PG Sumberharjo, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer pada usahatani diperoleh dari petani dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti KUD, Dinas Perkebunan, Kantor Kecamatan dan lainnya. Jenis data primer yang dikumpulkan antara lain karakteristik petani, luas lahan garapan, dan lainnya, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan antara lain deskripsi wilayah penelitian, potensi daerah dan keadaan alam serta monografi desa. Untuk analisis di pabrik gula, data primer diperoleh dari wawancara dengan staf atau karyawan pabrik gUla. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan dan dokumen-dokumen pabrik gula. Jenis data yang dibutuhkan selama lima tahun mulai tahun 1993 sampai 1997 antara lain gambaran umum daerah penelitian, perkembangan jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, harga jual produk, perkembangan biaya produksi dan hasil penjualan. Petani contoh di wilayah kerja PG Sumberharjo sebesar 76 persen sebagai pemilik, 20 persen sebagai penyewa dan atau penyakap, dan 4 persen sebagai pemilik, penyewa dan atau penyakap. Pengalaman petani berusahatani tebu cukup lama yaitu 96 persen lebih dari lima tahun dan 4 persen kurang dari lima tahun. Berdasarkan wawancara dengan petani diketahui bahwa 76 persen memilih usahatani tebu sebagai usaha pokok dan 24 persen sebagai usaha sampingan. Untuk mengusahakan tanaman tebu, pet ani TRl mendapat modal melalui fasilitas kredit dengan pol a Kredit Koperasi Kepada Anggotanya (KKP A). Komponen paket kredit terdiri dari biaya garap dan pemeliharaan, biaya tebang angkut, biaya beban hidup, sarana produksi dan biaya pemberantasan jasad pengganggu. Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani diketahui bahwa usahatani tebu lahan kering di wilayah kerja PG Sumberharjo menguntungkan. Pada MTT 1996/1997 pendapatan petani tebu TRlT II dan TRlT III masing-masing sebesar Rp 1.786.115,98 dan Rp 1.749.265,27. Sedangkan nilai RIC petani TRlT II dan TRlT III masing-masing sebesar 1,49 dan 1,48. Pada sistem bagi hasil (SBH), tingkat pendapatan petani tebu sangat tergantung pada tingkat rendemen. Pada tahun 1996/1997, PG Sllmberhaljo mempunyai rata-rata rendel11en sebesar 7,17 persen. Berdasarkan hasil analisis nilai tambah khllSUS produk gula, nilai tambah yang diperoleh PG Sumberharjo dari pengolahan tebu menjadi gula pada tahun 1997 adalah sebesar Rp 1.929,04 untuk tebu rakyat (TR) dan Rp 1.618,56 llntuk tebu sendiri (TS). Sedangkan keuntungan yang diperoleh PG SUl11berharjo adalah sebesar Rp 1.432,74 per kllintal untuk TR dan Rp 1.122,27 per kuintal untuk TS. Nilai tambah pengolahan tebu total selal11a peri ode tahun 1993-1997 cenderung mengalami penurunan sebesar 5,61 persen per tahun untuk TR dan 15,56 persen per tahun untuk TS. Penurllnan nilai tambah ini disebabkan terjadinya peningkatan harga bahan baku tebu dan semua bangan input lain (biaya overheadi pabrik). Adanya peningkatan sumbangan input lain (biaya overhead pabrik) disebabkan adanya peningkatan gaji staf dan biaya pemeliharaan mesin-mesin pabrik. Sedangkan peningkatan harga bahan baku tebu disebabkan oleh kenaikan harga provenue gula. Hasil analisis nilai tambah produk gula dan tetes menunjukkan bahwa dengan masuknya pendapatan tetes dalam perhitungan menyebabkan nilai tambah meningkat sebesar 47,65 persen untuk TR dan 59,35 persen untuk TS. Tingkat keuntungan juga meningkat sebesar 59,66 persen untuk TR dan 78,70 persen untuk TS. Selama tahun 1993-1997 terjadi penurunan nilai tambah produk gula dan tetes sebesar 5,61 persen per tahun untuk TR dan 15,56 persen per tahun untuk TS. Tingkat keuntungan juga mengalami penurunan sebesar 2,65 persen per tahun untuk TR dan sebesar 13,96 persen per tahun untuk TS. Selama periode tahun 1993-1997, perkembangan titik impas produksi menunjukkan suatu kenaikan sebesar 9,25 persen per tahun sedangkan produksi nyata mengalami penurunan sebesar 8,54 persen per tahun. Kecenderungan penurunan produksi nyata dan peningkatan produksi pada titik imp as, ll1enyebabkan pada tahun 1997 produksi pada titik irnpas lebih besar daripada produksi nyata. Hal 1m menunjukkan bahwa pada tahun 1997, PG SUll1berharjo berada pada posisi rugi. Hasil penjualan nyata juga ll1engalami penurunan sebesar 3,85 persen per tahun sedangkan penjualan pada titik ill1pas ll1engalall1i peningkatan sebesar 13,94 persen per tahun. Penurunan hasil penjualan aktual disebabkan oleh produksi aktual yang juga menurun sedangkan peningkatan penjualan pada titik impas terjadi karena produksi pada titik impas yang meningkat. Perkell1bangan nilai profitabilitas selama tahun 1993-1997 cenderung mengalall1i penurunan sebesar 109,99 persen per tahun. Penurunan ini terjadi karena nilai MIR dan MOS juga cenderung mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan pada tahun 1997, pabrik gula akhirnya mengalami kerugian sebesar 25,02 persen dari total nilai penjualannya. Hal ini menunjukkan bahwa PG tidak memperoleh laba. dari semua kegiatan produksi yang dilakukan melainkan memperoleh kerugian. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah usahatani tebu lahan kering yang dilakukan petani tebu di wilayah kerja PG Sumberharjo mampu memberikan pendapatan yang positif atau memberikan keuntungan. Dari hasil analisis nilai tambah juga terlihat bahwa kegiatan pengolahan tebu menjadi gula, baik untuk tebu sendiri maupun tebu rakyat yang dilakukan oleh PG Sumberharjo mampu memberikan nilai tambah. Tetapi perkembangan nilai tambah yang diperoleh dari tahun 1993 sampai 1997, terus mengalami penurunan. Dalam analisis titik imp as produksi dan penjualan, selama periode analisis terdapat kecenderungan penurunan nilai titik impas produksi dan penjualan sehingga pada akhir periode, nilai titik impas produksi dan penjualan lebih besar dari kondisi aktual. Demikian juga pada tingkat profitabilitas yang juga terus menurun hingga pada akhir tahun anal isis, PG tidak memperoleh keuntungan tetapi mengalami kerugian. Saran yang dapat diberikan antara lain sebaiknya petani mengusahakan tanaman tebu mereka lebih intensif seperti penggunaan pupuk dalam jumlah yang tepat selia melaksanakan pembuangan daun-daun tua secara teratur. Pihak PG sebaiknya melaksanakan jadwal tebang yang tepat agar tidak terjadi keterlambatan tebang karena akan mempengaruhi kualitas tebu. PG Sumberharjo juga perlu melakukan perbaikan kinerja produksi, baik untuk petani sebagai penyedia bahan baku tebu rriaupun pabrik gula yang menyelenggarakan proses pengolahan. Selain itu PG Sumberharjo harus mampu menekan biaya-biaya yang terjadi, terutama biaya tetap. Langkah ini dilakukan mengingat pada akhir peri ode anal isis, PG mengalami kerugian sehingga perlu diambil langkah-Iangkah yang tepat agar tidak terjadi kerugian pada tahun-tahun berikutnya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Usaha Tani Tebu Lahan Kering Serta Analisis Nilai Tambah dan Titik Impas Pabrik Gula (Kasus di Wilayah Kerja Pabrik Gula Sumberharjo, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record