Indikasi Ketahanan Padi Sawah (Oryza sativa L.) terhadap Kondisi Stres Oksigen pada Stadia Kecambah
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan en am varietas padi sawah terhadap kondisi stres oksigen pada stadia benih sampai stadia bibit pada benih yang langsung ditanam dan pada benih yang telah mendapat perlakuan perendaman kemudian pelembaban sebelum tanam serta pengaruh perbedaan tinggi genangan terhadap ketahanan padi sawah pada kondisi stres oksigen tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 1997 - Maret 1998 di rumah kaca Jurusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian IPB Baranangsiang dan di Laboratorium Iimu dan Tehnologi Benih IPB Baranangsiang. Penelitian ini terdiri dari Penelitian I dan Penelitian II yang dilakukan secara terpisah. Kedua penelitian ini disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas M yang terdiri dari 6 taraf (V1 , ..... , V6). Sedangkan faktor kedua adalah tinggi genangan (G) yang terdiri dari 3 taraf (G1, G2 dan G3). Pengamatan dilakukan setiap hari terhadap. peubah daya berkecambah benih, berat kering bibit, berat kering akar, panjang koleoptil, panjang akar dan tinggi tanaman serta kecepatan tumbuh benih dan keserempakan tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada percobaan I yang menggunakan benih yang langsung ditanam, varietas Maros, Mahakam dan Cipunegara cenderung tahan terhadap kondisi stres oksigen. Sedangkan varietas yang paling peka adalah varietas IR 48. Varietas yang tahan kondisi tergenang sejak stadia benih diindikasikan oleh daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih yang tinggi dibanding varietas lainnya. Benih yang tumbuh pada keadaan tergenang akan menunjukkan gejala fisiologis berupa pemanjangan koleoptil dan pertumbuhan akar yang terhambat serta memiliki berat kering bibit yang lebih rendah, tetapi perbedaan tinggi genangan (5 dan 7 em) tidak berpengaruh nyata. Pad a pereobaan II yang menggunakan benih yang telah direndam air pada suhu kamar selama 48 jam kemudian dilembabkan 24 jam ternyata varietas yang tetap tahan menghadapi kondisi stres oksigen adalah varietas Cipunegara dan IR 48 tetap merupakan varietas yang paling peka terhadap kondisi stres oksigen, sedangkan empat varietas lainnya tidak berbeda nyata satu sama lain. Ketahanan varietas Cipunegara terhadap kondisi stres oksigen ini diindikasikan oleh nilai keserempakan tumbuh benih, panjang koleoptil dan panjang akar (7 HST) yang lebih tinggi dibanding varietas lainnya. Perendaman benih pad a suhu kamar selama 48 jam dan dilanjutkan dengan pelembaban selama 24 jam sebelum tanam menyebabkan benih memiliki daya berkeeambah yang tinggi yaitu di atas 80 % pada keadaan stres oksigen keeuali pada varietas IR 48 yang ditanam pada keadaan tergenang 7 em. Sedangkan pada benih yang ditanam lang sung daya berkeeambah tertinggi yang dapat dieapai hanya 77.33 % pada varietasd Maras yang ditanam pada keadaan tergenang 5 em. Peubah yang dapat mengindikasikan ketahanan benih padi sawah terhadap kondisi stres oksigen pada pereobaan ini adalah daya berkeeambah, keeepatan tumbuh benih, keserempakan tumbuh benih dan panjang koleoptil.